"Pada masa lalu ada sebuah negara adidaya yang bernama Uni Soviet. Negara itu kini terbelah menjadi negara-negara kecil," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Lestari tidak bisa membayangkan bila kondisi serupa terjadi di Indonesia. Jika begitu, akan ada negara Minahasa, negara Bolaang Mongondow, dan di Jawa ada negara Banyumas, negara Yogyakarta, dan negara Solo.
"Kehancuran sebuah negara sangat mudah terjadi bila kita sebagai bangsa tidak mampu bersama-sama menjaga persatuan," katanya.
Lagu Sorak-Sorak Bergembira, menurut dia, menggambarkan rasa syukur kepada Tuhan atas kemerdekaan yang tidak mudah mencapainya melalui perjalanan panjang.
Menurut dia, bangsa Indonesia perlu bersyukur. Walaupun terdiri atas beragam agama, suku, dan bahasa, tetapi tetap memiliki satu ideologi yang dibalut sebuah rasa dalam bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tatanan hukum yang ada dalam UUD NRI Tahun 1945.
Pemahaman tentang empat konsensus kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kata dia, merupakan bagian dari upaya mempertahankan keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
Baca juga: MPR: Peran "muslimah" strategis untuk lahirkan generasi tangguh
Baca juga: Waka MPR ingin PRT segera diakui sebagai pekerja formal
Baca juga: MPR: Peran "muslimah" strategis untuk lahirkan generasi tangguh
Baca juga: Waka MPR ingin PRT segera diakui sebagai pekerja formal