Tri, di Serang, Senin, mengungkapkan perencanaan pembangunan pelabuhan tersebut, di antara Kecamatan Sumur dan Taman Jaya, Kabupaten Pandeglang untuk menggerakkan perekonomian di kawasan wisata, seperti di Pulau Umang, dan sekitarnya.
Alasan pembangunan pelabuhan kapal wisata, juga lantaran akses pelabuhan ke daerah wisata Pulau Umang yang tertutup.
"Saat ini di sana sudah ada dua pelabuhan yang beroperasi tapi belum memenuhi syarat. Apalagi akses pelabuhan yang menuju ke Pulau Umang itu kan tertutup, hanya kapal-kapal yang mau ke pulau saja yang diperbolehkan. Makanya kami rencananya akan membangun pelabuhan di sekitar itu, antara Kecamatan Sumur dan Taman Jaya," kata Tri.
Namun, rencana pembangunan pelabuhan tersebut belum bisa dilakukan pada tahun 2024 saat ini, karena pihaknya masih melakukan pencarian pilihan lokasi, kata dia.
Sebab, pihaknya perlu melakukan koordinasi dengan kabupaten setempat, karena masuk ke dalam wilayah yang dilindungi lebih dari lima hektare.
"Konsepnya nanti di pelabuhan itu akan kami berdayakan UMKM setempat, termasuk sarana kantong-kantong parkir kendaraan," ujar dia.
Tri menjelaskan, kapal-kapal yang dioperasikan adalah kapal-kapal kayu khusus penumpang. Akan tetapi, nantinya akan ditingkatkan dengan mengoperasikan kapal-kapal penumpang dari luar.
"Sementara nanti kapal kayu dulu yang akan dioperasikan. Kapal penumpang ya, bukan kapal nelayan untuk cari ikan, beda. Nah nanti baru kita tingkatkan agar kapal-kapal dari luar juga bisa masuk," kata dia.
Baca juga: Wali Kota Cilegon berharap ada penambahan dermaga di Pelabuhan Merak
Baca juga: Pemudik yang belum memiliki tiket dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan
Baca juga: Wali Kota Cilegon berharap ada penambahan dermaga di Pelabuhan Merak
Baca juga: Pemudik yang belum memiliki tiket dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan