Jember (ANTARA News) - Produsen benih hortikultura nasional menjamin pasokan untuk memenuhi kebutuhan benih dalam negeri sehingga mengurangi ketergantungan terhadap impor dari luar ataupun perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia.

Ketua Presidium Ikatan Produsen Benih Hortikultura (IPBH) Slamet Sulistyono di Jember, Jawa Timur, mengatakan produksi benih yang dihasilkan industri benih lokal mampu bersaing dengan benih impor maupun produksi perusahaan asing.

"Benih impor tidak sesuai dengan iklim di Indonesia, bahkan daya adaptasinya rendah," katanya saat menerima kunjungan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan).

Dia menyatakan, industri benih lokal sesungguhnya mampu memenuhi seluruh kebutuhan benih hortikultura dalam negeri karena kapasitas produksinya melebihi permintaan.

Slamet yang juga Direktur Utama PT Benih Citra Asia (BCA) itu menyatakan, pada 2013 produksi benih sayuran industrinya mencapai 1,6 juta kilogram atau sekitar 1.600 ton.

"Setiap tahun peningkatan penjualan benih sekitar 30 persen," katanya lalu menambahkan kapasitas produksi perusahaanya mencapai 2.000 ton.

Dia menyatakan, benih sayuran dan buah-buahan seperti cabai, tomat, kacang panjang, melon, semangka tersebut 100 persen diproduksi di dalam negeri oleh tenaga-tenaga lokal.

"Tidak ada sedikitpun benih ini yang diimpor, termasuk benih sumbernya," katanya.

Distributor benih di Malang, Rudijanto Soetikno menyatakan, permintaan pasar benih hortikultura dari produsen lokal meningkat pesat sejak empat tahun terakhir.

"Permintaan masyarakat menggunakan benih produk lokal meningkat hingga 10 kali lipat dari 2009. Untuk komoditas jagung manis pertumbuhan tahun lalu dapat mencapai 30 persen," katanya.

Menurut Rudijanto, fenomena tersebut berbeda dengan yang terjadi sebelum tahun 2009 ketika pasar lebih percaya benih buatan produsen multinasional daripada industri lokal.

"Pada tahun 1971, pasar benih hortikultura hampir 90 persen dikuasai perusahaan asing," katanya.

Namun, tambahnya, sejak empat tahun tahun terakhir konsumen mulai memercayai kualitas benih hortikultura buatan produsen lokal tidak lagi bergantung pada buatan satu produsen asing.

Sementara itu Sekretaris Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian Yul Bahar menegaskan bahwa industri benih dalam negeri mampu memproduksi benih hortikultura dengan kualitas yang bersaing.

"Selama ini selalu dicitrakan bahwa (produsen) Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan benih sendiri. Kita mampu memproduksi benih hortikultura," katanya.

Kondisi tersebut, menurut dia, sengaja dihembuskan agar ketergantungan Indonesia terhadap benih dari luar maupun perusahaan asing semakin tinggi.