Erick Thohir pastikan tidak ada PHK dalam merger Angkasa Pura
9 September 2024 19:35 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir usai menghadiri peresmian PT Angkasa Pura Indonesia di Kantor InJourney, Jakarta, Senin (9/9/2024). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terkait dengan penggabungan atau merger antara PT Angkasa Pura I dan II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia.
"Jadi isu lay off tidak ada, justru ini isu pengembangan," ujar Erick di Jakarta, Senin.
Erick menyampaikan merger antara beberapa perusahaan BUMN pernah dilakukan sebelumnya, salah satunya PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo. Dalam proses penggabungan empat perusahaan menjadi satu tersebut, tidak terdapat isu PHK.
Keberhasilan dari merger Pelindo ini, kata Erick, bisa menjadi sebuah contoh efisiensi di lingkungan BUMN.
Lebih lanjut, Erick mengatakan Angkasa Pura Indonesia akan mengelola 37 bandara dalam satu sistem pelayanan. Menurutnya, saat ini banyak bandara-bandara di luar negeri juga telah bertransformasi untuk membuat ekosistem baru dalam bisnis penerbangan.
"Kalau kita sering ke luar negeri melihat banyak airport yang sekarang berubah model, tidak hanya buat transportasi, tetapi membangun sebuah ekosistem baru," kata Erick.
Kementerian BUMN mendorong adanya perbaikan bisnis model pada industri penerbangan, sehingga nantinya pendapatan tidak hanya bergantung pada aero tetapi juga non aero.
"Kalau kita lihat non aero sudah mulai meningkat, di Singapura, di beberapa negara memang airport ini juga menjadi pusat kehidupan manusia, jadi bukan hanya buat traveling. Nah, di sini lah kenapa nanti kita akan memperbaiki bisnis model," ucap Erick.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II telah resmi bergabung atau merger menjadi PT Angkasa Pura Indonesia.
Peresmian ini disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohr dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Budi menyampaikan, penggabungan dua perusahaan ini, diharapkan dapat membawa kebaikan bagi pertumbuhan ekonomi di sektor penerbangan.
"Merombak dua korporasi besar yang sudah dalam zona comfort itu tidka mudah. Dengan disatukan ini, insya Allah ini memberikan kebaikan dan competitiveness terhadap airport yang lainnya," ujar Budi saat peresmian PT Angkasa Pura Indonesia di Jakarta, Senin.
Baca juga: PT Angkasa Pura I dan II resmi gabung jadi Angkasa Pura Indonesia
Baca juga: Penumpang luar negeri di Soetta wajib isi keterangan SatuSehat
"Jadi isu lay off tidak ada, justru ini isu pengembangan," ujar Erick di Jakarta, Senin.
Erick menyampaikan merger antara beberapa perusahaan BUMN pernah dilakukan sebelumnya, salah satunya PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo. Dalam proses penggabungan empat perusahaan menjadi satu tersebut, tidak terdapat isu PHK.
Keberhasilan dari merger Pelindo ini, kata Erick, bisa menjadi sebuah contoh efisiensi di lingkungan BUMN.
Lebih lanjut, Erick mengatakan Angkasa Pura Indonesia akan mengelola 37 bandara dalam satu sistem pelayanan. Menurutnya, saat ini banyak bandara-bandara di luar negeri juga telah bertransformasi untuk membuat ekosistem baru dalam bisnis penerbangan.
"Kalau kita sering ke luar negeri melihat banyak airport yang sekarang berubah model, tidak hanya buat transportasi, tetapi membangun sebuah ekosistem baru," kata Erick.
Kementerian BUMN mendorong adanya perbaikan bisnis model pada industri penerbangan, sehingga nantinya pendapatan tidak hanya bergantung pada aero tetapi juga non aero.
"Kalau kita lihat non aero sudah mulai meningkat, di Singapura, di beberapa negara memang airport ini juga menjadi pusat kehidupan manusia, jadi bukan hanya buat traveling. Nah, di sini lah kenapa nanti kita akan memperbaiki bisnis model," ucap Erick.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II telah resmi bergabung atau merger menjadi PT Angkasa Pura Indonesia.
Peresmian ini disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohr dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Budi menyampaikan, penggabungan dua perusahaan ini, diharapkan dapat membawa kebaikan bagi pertumbuhan ekonomi di sektor penerbangan.
"Merombak dua korporasi besar yang sudah dalam zona comfort itu tidka mudah. Dengan disatukan ini, insya Allah ini memberikan kebaikan dan competitiveness terhadap airport yang lainnya," ujar Budi saat peresmian PT Angkasa Pura Indonesia di Jakarta, Senin.
Baca juga: PT Angkasa Pura I dan II resmi gabung jadi Angkasa Pura Indonesia
Baca juga: Penumpang luar negeri di Soetta wajib isi keterangan SatuSehat
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: