PON Aceh Sumut 2024
Peloncat indah Jakarta pilih mundur usai raih dua emas
9 September 2024 17:38 WIB
Atlet loncat indah DKI Jakarta Andriyan (kiri)-Adityo Restu Putra (kanan) berpose saat penyerahan medali Loncat Indah nomor Synchro Menara Putra PON XXI Aceh-Sumut di Kolam Renang Selayang Dispora Sumatera Utara, Medan, Senin (9/9/2024). DKI Jakarta meraih medali emas dengan skor 338,07 dan medali perak diraih Kalimantan Selatan skor 262,11, sedangkan medali perunggu diraih Jawa Timur dengan skor 247,62. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Medan (ANTARA) - Peloncat indah DKI Jakarta Adityo Restu Putra terpaksa mengakhiri perjuangannya pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara setelah mengalami cedera punggung.
Atlet 28 tahun itu sebenarnya telah tampil di dua nomor perlombaan loncat indah PON 2024. Bahkan meski tampil dengan rasa sakit, dia mampu menyumbang medali emas untuk DKI.
Pada Minggu (8/9), dia sukses menjadi yang terbaik bersama Tri Anggoro Putra di nomor sinkronisasi papan 3 meter putra. Kemudian, hari ini, dia mengulang kesuksesan bersama Andriyan di nomor menara putra.
“Dari awal saya berkomitmen untuk fight dan memang harus ditahan rasa sakitnya. Sakit sekali memang,” ujar Adityo di Kolam Renang Selayang, Senin.
Adityo mendapat masalah di punggung saat berlatih di China, dalam persiapan menuju PON 2024. Bahkan, kata dia, selama hampir satu bulan, dia harus rehat untuk pemulihan.
“Jadi penampilan saya di PON 2024 ini menjadi yang pertama setelah cedera. Saya baru berlatih kembali itu ketika berada di sini (Medan),” kata Adityo.
Adityo memang andalan loncat indah DKI Jakarta pada pesta olahraga empat tahunan tersebut. Sang pelatih Harly Ramayani sebelumnya juga mengatakan semangat juangnya untuk bisa tampil di PON 2024 bersama pasangannya di nomor sinkronisasi sangat besar.
“Saya tahu, dia merasakan sakit yang luar biasa. Namun, dia menuntaskan tugasnya dengan baik. Bisa tampil seperti tadi, itu sudah luar biasa,” kata Harly.
Adityo pun memilih mundur untuk perlombaan berikutnya agar tak memperparah cederanya. Berdasarkan daftar peserta PON 2024, dia masih menyisakan dua lomba untuk nomor perseorangan papan 1 meter putra dan papan 3 meter putra.
“Sepertinya saya memilih untuk tidak ikut. Masih ada rekan saya (Andriyan dan Tri Anggoro) dan saya yakin mereka bisa memberikan yang terbaik,” kata Adityo.
Prestasi Adityo dalam pesta olahraga terbesar di Indonesia memang gemilang.
Pada PON 2021 Papua, dia membuat sejarah dengan menjadi peloncat indah pertama yang mampu meraih lima medali emas.
Dengan raihan Adityo, ketika kontingen DKI Jakarta menjadi juara umum loncat indah dengan raihan 5 emas, 5 perak dan 5 perunggu.
Baca juga: DKI Jakarta tambah emas dari nomor loncat indah menara putra
Baca juga: Loncat indah - Gerakan Gladies-Linar selaras berkat persiapan matang
Baca juga: Loncat indah putri kembali sumbang emas untuk Jawa Timur
Atlet 28 tahun itu sebenarnya telah tampil di dua nomor perlombaan loncat indah PON 2024. Bahkan meski tampil dengan rasa sakit, dia mampu menyumbang medali emas untuk DKI.
Pada Minggu (8/9), dia sukses menjadi yang terbaik bersama Tri Anggoro Putra di nomor sinkronisasi papan 3 meter putra. Kemudian, hari ini, dia mengulang kesuksesan bersama Andriyan di nomor menara putra.
“Dari awal saya berkomitmen untuk fight dan memang harus ditahan rasa sakitnya. Sakit sekali memang,” ujar Adityo di Kolam Renang Selayang, Senin.
Adityo mendapat masalah di punggung saat berlatih di China, dalam persiapan menuju PON 2024. Bahkan, kata dia, selama hampir satu bulan, dia harus rehat untuk pemulihan.
“Jadi penampilan saya di PON 2024 ini menjadi yang pertama setelah cedera. Saya baru berlatih kembali itu ketika berada di sini (Medan),” kata Adityo.
Adityo memang andalan loncat indah DKI Jakarta pada pesta olahraga empat tahunan tersebut. Sang pelatih Harly Ramayani sebelumnya juga mengatakan semangat juangnya untuk bisa tampil di PON 2024 bersama pasangannya di nomor sinkronisasi sangat besar.
“Saya tahu, dia merasakan sakit yang luar biasa. Namun, dia menuntaskan tugasnya dengan baik. Bisa tampil seperti tadi, itu sudah luar biasa,” kata Harly.
Adityo pun memilih mundur untuk perlombaan berikutnya agar tak memperparah cederanya. Berdasarkan daftar peserta PON 2024, dia masih menyisakan dua lomba untuk nomor perseorangan papan 1 meter putra dan papan 3 meter putra.
“Sepertinya saya memilih untuk tidak ikut. Masih ada rekan saya (Andriyan dan Tri Anggoro) dan saya yakin mereka bisa memberikan yang terbaik,” kata Adityo.
Prestasi Adityo dalam pesta olahraga terbesar di Indonesia memang gemilang.
Pada PON 2021 Papua, dia membuat sejarah dengan menjadi peloncat indah pertama yang mampu meraih lima medali emas.
Dengan raihan Adityo, ketika kontingen DKI Jakarta menjadi juara umum loncat indah dengan raihan 5 emas, 5 perak dan 5 perunggu.
Baca juga: DKI Jakarta tambah emas dari nomor loncat indah menara putra
Baca juga: Loncat indah - Gerakan Gladies-Linar selaras berkat persiapan matang
Baca juga: Loncat indah putri kembali sumbang emas untuk Jawa Timur
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024
Tags: