Jakarta (ANTARA) - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia atau disingkat PERBASI, merupakan induk organisasi bola basket di Indonesia. PERBASI didirikan pada tanggal 23 Oktober 1951 di Jakarta dan merupakan anggota dari Federasi Bola Basket Internasional (FIBA).

Sejarah PERBASI
Awalnya pembentukan PERBASI diinisiasikan oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menyusun organisasi olahraga bola basket Indonesia yang saat itu akhirnya masuk sebagai cabang olahraga PON I.

Ketua pertama PERBASI diberikan kepada Tony Wen yang menjabat sampai 1959.

PERBASI mengadakan Konferensi pertamanya di Bandung pada 1955 yang dihadiri utusan basket dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta, dan Bandung.

Konferensi ini menghasilkan keputusan bahwa Perbasi menjadi satu-satunya organisasi induk olahraga bola basket di Indonesia.

Semenjak itu, perkumpulan-perkumpulan di luar PERBASI tidak lagi diakui, melainkan hanya sebatas komunitas basket saja.

Prestasi PERBASI
PERBASI diterima menjadi anggota FIBA pada 1953 dan mengirimkan tim basket Indonesia pertama kali di kancah internasional pada Asian Games Manila pada 1954.

Timnas Basket Indonesia berkembang pesat di masa awal pembentukan PERBASI. Setelah pertama kali tampil di Asia Games, tujuh tahun berselang Timnas Basket Indonesia berhasil menjuarai FIBA Asia Cup pada tahun 1961. Kemudian medali perak FIBA Asia Cup pada tahun 1963, hingga medali perunggu FIBA Asia Cup pada tahun 1971.

Peran Perbasi
Sebagai induk pusat bola basket Indonesia, PERBASI memegang peranan vital dalam pengembangan dan pembinaan olahraga ini di Indonesia.

Berikut adalah empat aspek esensial terkait fungsi PERBASI:
  • Organisasi Induk
  • Pembinaan Atlet
  • Kompetisi Nasional
  • Perwakilan di kancah Internasional

Kompetisi
PERBASI bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan olahraga bola basket di Indonesia dengan berbagai cara, antara lain menyelenggarakan kompetisi nasional seperti IBL dan WNBL, pembinaan atlet-atlet basket muda berbakat melalui berbagai program pelatihan dan pemusatan latihan.

Tujuan dari hal-hal tersebut tidak lain adalah demi mengharumkan nama Indonesia di kancah basket internasional dengan menjuarai berbagai kompetisi bola basket di Asia Tenggara dan Asia.

PERBASI juga menaungi kompetisi bola basket nasional yang dinamakan IBL (Indonesian Basketball League) yang pertama kali bergulir pada 2003 dengan 12 klub peserta.

Badan pembuat aturan atau regulasi
PERBASI bertugas menetapkan aturan dan regulasi yang mengatur penyelenggaraan kompetisi bola basket di Indonesia. Aturan-aturan ini mencakup hal-hal seperti ukuran lapangan, durasi pertandingan, dan jumlah pemain dalam tim (lokal dan asing).

Perwakilan basket Indonesia
PERBASI bertugas mewakili Indonesia dalam berbagai acara ataupun kompetisi bola basket internasional, seperti FIBA Asia Cup dan FIBA World Cup.

Tim nasional basket Indonesia yang dikirim juga merupakan wewenang PERBASI.

Pemain Timnas basket juga selalu berisikan para pemain terbaik yang telah melalui proses seleksi yang ketat.

Keberadaan PERBASI sebagai induk organisasi sangat penting untuk kemajuan olahraga bola basket di Indonesia. PERBASI telah berhasil membawa bola basket Indonesia ke kancah internasional dan melahirkan banyak atlet-atlet berbakat yang mengharumkan nama Indonesia di dunia.