Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Fadel Muhammad mengatakan, Golkar tak tidak bisa memahami sikap jjaran Partai Demokrat yang tampak begitu sulit dan tertutup untuk diajak berkoalisi.
"Kita masih menunggu Partai Demokrat, tapi sepertinya sulit membuka diri. Sepertinya ada sesuatu yang ditutup-tutupi terhadap Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie (ARB)," kata Fadel di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa.
Ia memperkirakan, ada dua sebag kenapa PD dan SBY sangat minder mendekati Golkar.
"Saya kira ada dua sebab. Pertama, suara Golkar lebih besar dibanding Demokrat. Kedua, ada sesuatu yang sengaja disembunyikan oleh SBY terhadap ARB, kita tidak tahu," kata mantan Menteri KKP itu.
Oleh karenanya, Partai Golkar tak akan menunggu Partai Demokrat untuk diajak berkoalisi.
"Kita sudah matang dengan Hanura dan Gerindra," kata Fadel.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham.
"Terbuka peluang melakukan koalisi dengan Partai Gerindra. Pekan depan dilakukan pembahasan," katanya.
Terkait pertemuan antara ARB dan Prabowo Subianto, Idrus menyatakan, pertemuan tersebut merupakan langkah maju menuju koalisi.
"Silaturahmu sebuah keniscayaan, ARB sudah sampaikan bahwa mereka 2 sahabat bersahabat dan selama ini saling membesarkan. Pertemuan itu agak spesifik dilakukan karena momentum pilpres. Dalam pertemuan itu ada kesepakatan-kesepakatan bersama untuk membangun bangsa ke depan, untuk kepentingan rakyat dan karena itu pertemuan ini langkah maju yang akan menjadi dasar koalisi," katanya.
"Akan ada koalisi produktif yang menempatkan kompetensi dan kepentingan masing-masing," imbuh Idrus. (*)
Golkar nilai Demokrat minder
29 April 2014 20:01 WIB
Fadel Muhammad (ANTARA FOTO/ Ujang Zaelani)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: