ISF 2024
Kadin berupaya tingkatkan pembangunan berkelanjutan di desa terdepan
8 September 2024 20:32 WIB
Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) Kadin Indonesia Bambang Brodjonegoro secara daring menghadiri Impact Investment Day 2024 yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Minggu (8/9/2024). ANTARA/Uyu Septiyati Liman
Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berupaya meningkatkan pembangunan berkelanjutan di desa-desa terdepan melalui perhelatan Impact Investment Day (IID) 2024.
"Dengan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia, kami berharap dapat memicu kolaborasi yang akan mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia, terutama di desa-desa terdepan," ucap Kepala BPEK Kadin Indonesia Bambang Brodjonegoro secara daring dalam IID 2024 yang berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu.
Ia menuturkan bahwa Labuan Bajo dipilih sebagai tuan rumah acara tersebut karena wilayah tersebut kaya akan warisan budaya dan keindahan alam yang memiliki potensi untuk dikembangkan melalui investasi berdampak (impact investing).
Selain Labuan Bajo, ia menyatakan bahwa implementasi investasi berdampak yang dapat menguntungkan lingkungan dan masyarakat setempat dapat pula dilakukan di berbagai wilayah lain di Indonesia karena setiap daerah menawarkan keunikan potensi tersendiri.
"Kehadiran kami (melalui acara) ini menggarisbawahi komitmen kami untuk membuka potensi ini dan mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," kata Bambang.
Ia mengatakan bahwa selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi restoratif.
"Namun, perjalanan ini masih jauh dari selesai. Kita berada di titik kritis di mana kebutuhan akan investasi berkelanjutan lebih mendesak dari sebelumnya," ujarnya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, ia menyatakan bahwa gelaran IID 2024 pun diselenggarakan sebagai jembatan yang menghubungkan para impact drivers, seperti wirausahawan sosial dan komunitas inovatif dengan para impact enablers, yaitu investor, filantropis, dan donatur.
"Kami menegaskan komitmen kami untuk masa depan yang mana pertumbuhan ekonomi tidak perlu mengorbankan alam maupun masyarakat. Mari kita bekerja sama untuk memastikan bahwa investasi tidak hanya mendorong keuntungan finansial tetapi juga dampak sosial dan lingkungan," imbuh Bambang.
IID 2024 merupakan side event dari Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang digelar oleh Kadin Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) di Labuan Bajo, NTT, 7-8 September 2024.
Acara tersebut memberikan kesempatan kepada pelaku wirausaha sosial terpilih, yakni BambooCoop, EcoNusa Foundation, Jaga Semesta, Javara, Krealogi, Spedagi, Tiga Pilar Pertiwi, TORAJAMELO, Blue School, Kalara Borneo, Riles Lestary, Tenun.In, dan Timor Moringa, untuk melakukan sesi pitching and matching fund dengan investor global, termasuk Temasek Foundation.
Baca juga: Ambisi Indonesia pacu dekarbonisasi secara global
Baca juga: Kadin akan serahkan hasil ISF 2024 kepada pemerintahan baru
Baca juga: Kadin: ISF 2024 momen industri menunjukkan inovasi transisi energi
"Dengan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia, kami berharap dapat memicu kolaborasi yang akan mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia, terutama di desa-desa terdepan," ucap Kepala BPEK Kadin Indonesia Bambang Brodjonegoro secara daring dalam IID 2024 yang berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu.
Ia menuturkan bahwa Labuan Bajo dipilih sebagai tuan rumah acara tersebut karena wilayah tersebut kaya akan warisan budaya dan keindahan alam yang memiliki potensi untuk dikembangkan melalui investasi berdampak (impact investing).
Selain Labuan Bajo, ia menyatakan bahwa implementasi investasi berdampak yang dapat menguntungkan lingkungan dan masyarakat setempat dapat pula dilakukan di berbagai wilayah lain di Indonesia karena setiap daerah menawarkan keunikan potensi tersendiri.
"Kehadiran kami (melalui acara) ini menggarisbawahi komitmen kami untuk membuka potensi ini dan mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," kata Bambang.
Ia mengatakan bahwa selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi restoratif.
"Namun, perjalanan ini masih jauh dari selesai. Kita berada di titik kritis di mana kebutuhan akan investasi berkelanjutan lebih mendesak dari sebelumnya," ujarnya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, ia menyatakan bahwa gelaran IID 2024 pun diselenggarakan sebagai jembatan yang menghubungkan para impact drivers, seperti wirausahawan sosial dan komunitas inovatif dengan para impact enablers, yaitu investor, filantropis, dan donatur.
"Kami menegaskan komitmen kami untuk masa depan yang mana pertumbuhan ekonomi tidak perlu mengorbankan alam maupun masyarakat. Mari kita bekerja sama untuk memastikan bahwa investasi tidak hanya mendorong keuntungan finansial tetapi juga dampak sosial dan lingkungan," imbuh Bambang.
IID 2024 merupakan side event dari Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang digelar oleh Kadin Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) di Labuan Bajo, NTT, 7-8 September 2024.
Acara tersebut memberikan kesempatan kepada pelaku wirausaha sosial terpilih, yakni BambooCoop, EcoNusa Foundation, Jaga Semesta, Javara, Krealogi, Spedagi, Tiga Pilar Pertiwi, TORAJAMELO, Blue School, Kalara Borneo, Riles Lestary, Tenun.In, dan Timor Moringa, untuk melakukan sesi pitching and matching fund dengan investor global, termasuk Temasek Foundation.
Baca juga: Ambisi Indonesia pacu dekarbonisasi secara global
Baca juga: Kadin akan serahkan hasil ISF 2024 kepada pemerintahan baru
Baca juga: Kadin: ISF 2024 momen industri menunjukkan inovasi transisi energi
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: