PON Aceh Sumut 2024
Aerobik - Kontingen Jawa Timur kokoh lewat dua emas dan satu perak
8 September 2024 19:07 WIB
Atlet asal Jawa Timur Raja Dwi Permata Halim (tengah), atlet DKI Jakarta Gregorius Agung Iswarabawa (kiri), dan atlet asal Jambi Aprilian Anggara berfoto bersama usai prosesi pengalungan medali nomor perseorangan putra senam aerobik Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (8/9/2024). ANTARA/Fathur Rochman.
Deli Serdang, Sumatera Utara (ANTARA) - Kontingen Jawa Timur kokoh di puncak perolehan medali senam aerobik Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara setelah mengemas dua medali emas dan satu perak.
Dalam pertandingan yang digelar di GOR Disporasu Deli Serdang, Sumatera Utara pada Sabtu (7/9) dan Minggu, Jawa Timur berhasil mengunci medali emas perdana lewat atlet Della Rosse Ananda Purbowo dan Raja Dwi Permata Halim yang turun pada nomor pasangan campuran.
Keduanya tampil memukau dengan total nilai akhir 18,700. Della dan Raja mendapatkan nilai eksekusi 7,850, keindahan gerakan 8,350, dan kesulitan 2,500, yang secara keseluruhan menempatkan mereka di posisi teratas.
Emas kedua kembali diraih oleh Raja yang kali ini berhasil menjadi yang terbaik untuk nomor perorangan putra dengan nilai akhir 19,400. Pria 26 tahun tersebut mencatat nilai eksekusi 7,700, keindahan gerakan 8,550, dan tingkat kesulitan 3,150.
Adapun medali perak disumbangkan oleh Della pada nomor perorangan putri. Atlet 26 tahun itu mencatat nilai akhir 18,450, yang terdiri dari nilai eksekusi 7,500, nilai keindahan gerakan 8,000, dan nilai kesulitan 2,950.
Baca juga: Aerobik - Raja Dwi genapi emas Jawa Timur lewat nomor perorangan putra
DKI Jakarta harus puas berada di peringkat kedua dengan raihan satu medali emas dan dua perak. Medali emas didulang oleh Atlet muda Krischayani Kurniawan lewat nomor perorangan putri.
Gadis berusia 21 tahun tersebut mencatatkan nilai akhir 18,650. Keberhasilannya itu tak lepas dari penilaian eksekusi yang mencapai 7,700 poin, nilai keindahan gerakan sebesar 8.050, serta nilai kesulitan 2,900.
Medali perak diraih Gregorius Agung Iswarabawa pada nomor perorangan putra. Agung, yang sebelumnya meraih medali emas di PON XX Papua, mencatat nilai akhir 19,050, yang terdiri dari nilai eksekusi 7,450, nilai keindahan gerakan 8,400, dan nilai kesulitan 3,200.
Satu medali perak lainnya diamankan oleh Wulan Septiani, Gregorius Agung Iswarabawa, dan Budi M Arif Qirom dari nomor trio. Mereka memperoleh total nilai 18,639, yang terdiri dari nilai eksekusi 7,600, keindahan gerakan 8,150, dan kesulitan 2,889.
Baca juga: Jambi dulang emas perdana senam aerobik lewat nomor trio
Posisi ketiga ditempati Jambi yang berhasil mengumpulkan satu emas, satu perak, dan satu perunggu. Medali emas untuk Jambi disumbang oleh Aprilian Anggara, M Angger Dharmawan, dan M Angger Setiawan yang turun pada nomor trio.
Penampilan ketiganya meraih nilai akhir 19,100, tertinggi di antara peserta lainnya, dengan rincian nilai eksekusi 7,850, keindahan gerakan 8,600, dan kesulitan 2,650.
Medali perak diperoleh dari nomor pasangan campuran melalui Fitri Khairunnisa dan Muhammad Angger Setiawan, dengan total nilai 18,150. Pasangan ini memperoleh nilai eksekusi sebesar 7,600, keindahan gerakan 8,100, dan kesulitan 2,450.
Adapun medali perunggu diraup atlet Aprilian Anggara pada nomor perorangan putra. Dia memperoleh nilai akhir 18,950, dengan rincian nilai eksekusi 7,550, keindahan gerakan 8,100, dan kesulitan 3,300.
Baca juga: Rasa syukur Raja raih emas pertama aerobik perorangan putra
Kontingen Yogyakarta berada di peringkat keempat lewat torehan dua medali perunggu. Perunggu pertama diraih oleh Elmalia Virdania Putri dari nomor perorangan putri dengan nilai akhir 17,800.
Atlet berusia 21 tahun tersebut memperoleh skor eksekusi 7,350, nilai keindahan gerakan 7,750, dan nilai kesulitan 2,700.
Perunggu kedua dikunci oleh Cahyani Putri dan Muhammad Ikhlasul Latin Sani dari nomor pasangan campuran dengan total nilai16,900. Mereka mencatatkan total nilai 16,900, dengan rincian nilai eksekusi 6,900, keindahan gerakan 7,700, dan kesulitan 2,350.
Kontingen Jawa Tengah berhasil mencuri satu medali perunggu lewat nomor trio yang diwakili oleh Tri Suryana, Rofi Adyan Hakim, dan Dadan Aminulloh. Mereka mencatatkan total nilai 17,300, dengan rincian eksekusi 7,250, keindahan gerakan 7,350, dan kesulitan 2,700.
Sebelumnya, senam telah mempertandingkan senam artistik dan senam ritmik.
Pada senam artistik, Riau menjadi juara umum dengan torehan enam medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Diikuti DKI Jakarta dengan lima emas, tiga perak satu perunggu, dan Jawa Timur yang berhasil mengamankan tiga emas, empat perak, dan dua perunggu.
Sementara pada senam ritmik, kontingen Lampung mendominasi dengan menorehkan empat emas dan dua perak. DKI Jakarta meraih satu emas, tiga perak, dan satu perunggu. Diikuti Jawa Barat dan Jawa Timur yang masing-masing merebut dua perunggu.
Baca juga: Aerobik - Jawa Timur kunci emas di nomor pasangan campuran
Baca juga: Kompak dan saling percaya kunci Jambi raih emas aerobik nomor trio
Dalam pertandingan yang digelar di GOR Disporasu Deli Serdang, Sumatera Utara pada Sabtu (7/9) dan Minggu, Jawa Timur berhasil mengunci medali emas perdana lewat atlet Della Rosse Ananda Purbowo dan Raja Dwi Permata Halim yang turun pada nomor pasangan campuran.
Keduanya tampil memukau dengan total nilai akhir 18,700. Della dan Raja mendapatkan nilai eksekusi 7,850, keindahan gerakan 8,350, dan kesulitan 2,500, yang secara keseluruhan menempatkan mereka di posisi teratas.
Emas kedua kembali diraih oleh Raja yang kali ini berhasil menjadi yang terbaik untuk nomor perorangan putra dengan nilai akhir 19,400. Pria 26 tahun tersebut mencatat nilai eksekusi 7,700, keindahan gerakan 8,550, dan tingkat kesulitan 3,150.
Adapun medali perak disumbangkan oleh Della pada nomor perorangan putri. Atlet 26 tahun itu mencatat nilai akhir 18,450, yang terdiri dari nilai eksekusi 7,500, nilai keindahan gerakan 8,000, dan nilai kesulitan 2,950.
Baca juga: Aerobik - Raja Dwi genapi emas Jawa Timur lewat nomor perorangan putra
DKI Jakarta harus puas berada di peringkat kedua dengan raihan satu medali emas dan dua perak. Medali emas didulang oleh Atlet muda Krischayani Kurniawan lewat nomor perorangan putri.
Gadis berusia 21 tahun tersebut mencatatkan nilai akhir 18,650. Keberhasilannya itu tak lepas dari penilaian eksekusi yang mencapai 7,700 poin, nilai keindahan gerakan sebesar 8.050, serta nilai kesulitan 2,900.
Medali perak diraih Gregorius Agung Iswarabawa pada nomor perorangan putra. Agung, yang sebelumnya meraih medali emas di PON XX Papua, mencatat nilai akhir 19,050, yang terdiri dari nilai eksekusi 7,450, nilai keindahan gerakan 8,400, dan nilai kesulitan 3,200.
Satu medali perak lainnya diamankan oleh Wulan Septiani, Gregorius Agung Iswarabawa, dan Budi M Arif Qirom dari nomor trio. Mereka memperoleh total nilai 18,639, yang terdiri dari nilai eksekusi 7,600, keindahan gerakan 8,150, dan kesulitan 2,889.
Baca juga: Jambi dulang emas perdana senam aerobik lewat nomor trio
Posisi ketiga ditempati Jambi yang berhasil mengumpulkan satu emas, satu perak, dan satu perunggu. Medali emas untuk Jambi disumbang oleh Aprilian Anggara, M Angger Dharmawan, dan M Angger Setiawan yang turun pada nomor trio.
Penampilan ketiganya meraih nilai akhir 19,100, tertinggi di antara peserta lainnya, dengan rincian nilai eksekusi 7,850, keindahan gerakan 8,600, dan kesulitan 2,650.
Medali perak diperoleh dari nomor pasangan campuran melalui Fitri Khairunnisa dan Muhammad Angger Setiawan, dengan total nilai 18,150. Pasangan ini memperoleh nilai eksekusi sebesar 7,600, keindahan gerakan 8,100, dan kesulitan 2,450.
Adapun medali perunggu diraup atlet Aprilian Anggara pada nomor perorangan putra. Dia memperoleh nilai akhir 18,950, dengan rincian nilai eksekusi 7,550, keindahan gerakan 8,100, dan kesulitan 3,300.
Baca juga: Rasa syukur Raja raih emas pertama aerobik perorangan putra
Kontingen Yogyakarta berada di peringkat keempat lewat torehan dua medali perunggu. Perunggu pertama diraih oleh Elmalia Virdania Putri dari nomor perorangan putri dengan nilai akhir 17,800.
Atlet berusia 21 tahun tersebut memperoleh skor eksekusi 7,350, nilai keindahan gerakan 7,750, dan nilai kesulitan 2,700.
Perunggu kedua dikunci oleh Cahyani Putri dan Muhammad Ikhlasul Latin Sani dari nomor pasangan campuran dengan total nilai16,900. Mereka mencatatkan total nilai 16,900, dengan rincian nilai eksekusi 6,900, keindahan gerakan 7,700, dan kesulitan 2,350.
Kontingen Jawa Tengah berhasil mencuri satu medali perunggu lewat nomor trio yang diwakili oleh Tri Suryana, Rofi Adyan Hakim, dan Dadan Aminulloh. Mereka mencatatkan total nilai 17,300, dengan rincian eksekusi 7,250, keindahan gerakan 7,350, dan kesulitan 2,700.
Sebelumnya, senam telah mempertandingkan senam artistik dan senam ritmik.
Pada senam artistik, Riau menjadi juara umum dengan torehan enam medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Diikuti DKI Jakarta dengan lima emas, tiga perak satu perunggu, dan Jawa Timur yang berhasil mengamankan tiga emas, empat perak, dan dua perunggu.
Sementara pada senam ritmik, kontingen Lampung mendominasi dengan menorehkan empat emas dan dua perak. DKI Jakarta meraih satu emas, tiga perak, dan satu perunggu. Diikuti Jawa Barat dan Jawa Timur yang masing-masing merebut dua perunggu.
Baca juga: Aerobik - Jawa Timur kunci emas di nomor pasangan campuran
Baca juga: Kompak dan saling percaya kunci Jambi raih emas aerobik nomor trio
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: