Banyumas (ANTARA News) - Masyarakat Dusun Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dikejutkan oleh getaran yang diduga berasal dari Gunung Slamet.

Kepala Dusun Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Wasirun mengatakan bahwa getaran yang cukup keras dirasakan warga pada Selasa, sekitar pukul 07.00 WIB dan 11.00 WIB.

"Getarannya sangat kuat seperti terjadi gempa. Kaca-kaca rumah sampai berbunyi," katanya.

Selain itu, kata dia, terlihat asap hitam yang keluar dari puncak Gunung Slamet.

Kendati demikian, dia mengatakan masyarakat tidak panik saat terjadi getaran yang diduga berasal dari Gunung Slamet itu.

Lebih lanjut, Wasirun mengatakan bahwa masyarakat selalu menggelar ronda malam sejak Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas.

"Selain ronda, kami juga memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet melalui posko yang didirikan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Banyumas di Limpakuwus," katanya.

Saat dihubungi wartawan, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Gambuhan, Kabupaten Pemalang, Sukedi mengatakan bahwa getaran yang dirasakan masyarakat itu bukanlah gempa.

"Biasanya, setiap kali terjadi lontaran material pijar akan diikuti getaran dan suara dentuman. Getaran itu dirasakan masyarakat di sekitar Gunung Slamet seperti Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes," katanya.

Ia mengatakan bahwa hingga saat ini, tidak terpantau adanya abu yang dikeluarkan dari Gunung Slamet.

Menurut dia, Gunung Slamet cenderung mengeluarkan lontaran material pijar dan asap.

Berdasarkan pantauan Antara, asap hitam yang dikeluarkan Gunung Slamet terlihat hingga Sampang, Kabupaten Cilacap, Selasa, sekitar pukul 08.30 WIB, ketika cuaca sangat cerah.

Asap hitam yang menjulang tinggi itu terlihat agak condong ke barat.

(Update: Status Gunung Slamet Siaga)