PON Aceh Sumut 2024
Tiga sekawan persembahkan medali emas muaythai untuk tuan rumah
8 September 2024 14:40 WIB
Tiga atlet Aceh bersama ofisial menggigit medali emas yang mereka raih dari kategori Muay Aerobic Putra cabor Muaythai yang diserahkan di Bale Meuseuraya Aceh (BMA) Kota Banda Aceh, Minggu (8/9/2024).ANTARA/Mario Sofia Nasution
Banda Aceh (ANTARA) - Tiga sekawan Irfandi, Canka Lokananta Prima Tripanza, dan Zulfahmi mempersembahkan medali emas untuk tim tuan rumah Aceh dari pertandingan seni kelas Muay Aerobic Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh Sumut 2024 yang digelar di Bale Meuseuraya Aceh (BMA) Kota Banda Aceh.
"Alhamdulillah ini kami berhasil mempersembahkan medali emas dan ini hasil yang sangat memuaskan," kata Zulfahmi di Banda Aceh, Minggu.
Ia mengatakan dirinya bersama dua rekannya merupakan perwakilan kabupaten yang memperkuat Provinsi Aceh.
"Kami baru latihan bersama dalam empat bulan terakhir dan hari ini berhasil meraih medali emas," katanya.
Menurut dia kunci dari keberhasilan ini adalah fokus dan berusaha memberikan yang terbaik dalam latihan maupun pertandingan.
"Alhamdulillah dalam pertandingan tidak ada kendala dan semua kami lewati bersama," kata dia.
Trio Aceh itu mendapat medali emas usai mengumpulkan nilai tertinggi dengan skor 8,7. Nilai tersebut unggul tipis dari Jawa Timur yang diperkuat Aldento Briliana Bara Pratama, Dimas Lukito Wardana, dan Fachriansyah Mahardika Listiona dengan 8,6 poin dalam waktu lima menit dan harus puas dengan medali perak.
Baca juga: Perdana ikut PON, kakak adik ini raih medali emas kelas seni muaythai
Di peringkat ketiga bersama ada Papua Tengah dan Sulawesi Utara. Medali perunggu untuk Papua Tengah diraih Alinus Waker, Marsel O Lagiduay, dan Roger Pulungan dengan skor 7,5 dengan waktu lima menit 54 detik.
Kemudian medali perunggu Sulawesi Utara dihasilkan dari atlet mereka Aditysa Chandra Timbowo, Yeremia Gideon Luas Paparang dan Wawan Adiyta Pihibe dengan waktu empat menit 52 detik dengan skor 7,3.
Di kategori lain, Aceh juga berhasil meraih medali perunggu di kategori Muay Boran Putra dengan nilai 7,9.
Mereka berhasil menjadi peringkat tiga bersama dengan Papua Tengah di bawah Jawa Timur dan DKI Jakarta.
Baca juga: TD : Penyerahan medali kategori seni muaythai digelar Minggu
Baca juga: TD : Sempat ricuh tapi pertandingan muaythai tetap berjalan
"Alhamdulillah ini kami berhasil mempersembahkan medali emas dan ini hasil yang sangat memuaskan," kata Zulfahmi di Banda Aceh, Minggu.
Ia mengatakan dirinya bersama dua rekannya merupakan perwakilan kabupaten yang memperkuat Provinsi Aceh.
"Kami baru latihan bersama dalam empat bulan terakhir dan hari ini berhasil meraih medali emas," katanya.
Menurut dia kunci dari keberhasilan ini adalah fokus dan berusaha memberikan yang terbaik dalam latihan maupun pertandingan.
"Alhamdulillah dalam pertandingan tidak ada kendala dan semua kami lewati bersama," kata dia.
Trio Aceh itu mendapat medali emas usai mengumpulkan nilai tertinggi dengan skor 8,7. Nilai tersebut unggul tipis dari Jawa Timur yang diperkuat Aldento Briliana Bara Pratama, Dimas Lukito Wardana, dan Fachriansyah Mahardika Listiona dengan 8,6 poin dalam waktu lima menit dan harus puas dengan medali perak.
Baca juga: Perdana ikut PON, kakak adik ini raih medali emas kelas seni muaythai
Di peringkat ketiga bersama ada Papua Tengah dan Sulawesi Utara. Medali perunggu untuk Papua Tengah diraih Alinus Waker, Marsel O Lagiduay, dan Roger Pulungan dengan skor 7,5 dengan waktu lima menit 54 detik.
Kemudian medali perunggu Sulawesi Utara dihasilkan dari atlet mereka Aditysa Chandra Timbowo, Yeremia Gideon Luas Paparang dan Wawan Adiyta Pihibe dengan waktu empat menit 52 detik dengan skor 7,3.
Di kategori lain, Aceh juga berhasil meraih medali perunggu di kategori Muay Boran Putra dengan nilai 7,9.
Mereka berhasil menjadi peringkat tiga bersama dengan Papua Tengah di bawah Jawa Timur dan DKI Jakarta.
Baca juga: TD : Penyerahan medali kategori seni muaythai digelar Minggu
Baca juga: TD : Sempat ricuh tapi pertandingan muaythai tetap berjalan
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: