Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Harian Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Amran bertukar ide dan gagasan dengan mahasiswa Indonesia di Seoul National University terkait pengembangan kawasan perkotaan melalui konsep kota cerdas hingga beberapa isu untuk mendukung tugas Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan.

Pertemuan tersebut dihadiri beberapa mahasiswa dari beberapa program, seperti Graduate School of Public Administration dan School of Engineering di tengah kunjungannya menghadiri World Smart City Expo (WSCE) Tahun 2024 di Korea Selatan, Jumat (6/9).

"Beruntung bagi rekan-rekan semuanya yang mampu mengenyam pendidikan ke Korea Selatan. Kita harus mampu melihat dan juga harus belajar bagaimana Korea Selatan mampu bergerak dengan sangat cepat membangun negaranya menjadi seperti saat ini. Teknologi digunakan diberbagai sendi kehidupan. Kita harus melihat itu sebagai peluang untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata Amran dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Selain itu, dia juga memberikan motivasi bagi para mahasiswa untuk terus berkarya dengan menyampaikan istilah K-POP, yaitu Karya, mahasiswa harus mampu berkarya; Pelajaran, harus diserap dengan maksimal; Observasi, terhadap berbagai hal baik yang memungkinkan bisa diterapkan di Indonesia; dan Pengalaman, yang didapatkan selama tinggal di Korsel untuk dapat menjadi contoh baik.

"Saat ini kita semua sedang berproses. Negara kita juga sedang berproses untuk menuju negara maju. Nah, para mahasiswa juga sedang berproses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dalam mendukung upaya tersebut. Untuk itu, saya titip jangan lupakan KPOP yaitu Karya, Pelajaran, Observasi dan Pengalaman," imbuhnya.

Pada akhir pertemuan, para mahasiswa memberikan apresiasi kepada Delegasi Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan yang telah menyempatkan waktunya untuk bertukar pikiran dan gagasan mengenai pembangunan Indonesia, sehingga mereka merasa dapat memberikan sumbangsih nyata walaupun masih berstatus sebagai mahasiswa.