Erick Thohir: Maarten Paes stabilkan lini pertahanan timnas
7 September 2024 00:01 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kanan) dan Managing Director PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) Marsal Masita (kiri) memberikan keterangan kepada pewarta di Jakarta, Jumat (6/9/2024). (ANTARA/Michael Siahaan)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, keberadaan kiper Maarten Paes di bawah mistar gawang dapat menstabilkan lini pertahanan tim nasional Indonesia.
"Maarten Paes memang dibutuhkan untuk stabilitas tim terutama ketika menghadapi lawan yang peringkatnya di sekitar 50 FIFA," ujar Erick di Jakarta, Jumat.
Erick, yang mengaku sebenarnya enggan memberikan pujian kepada individu pemain, merasa harus mengutarakan apresiasi kepada Maarten Paes.
Menurut dia, penjaga gawang utama klub FC Dallas di Major League Soccer (MLS) itu tampil bagus saat Indonesia menahan imbang tuan rumah Arab Saudi, yang berperingkat 56 FIFA, dengan skor 1-1 pada laga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Meski sempat membuat blunder dengan pelanggarannya di dalam kotak penalti, Maarten Paes bisa menahan eksekusi lawan dari titik 12 pas.
Setelah itu, pesepak bola berumur 26 tahun tersebut mampu menghalau dua percobaan berbahaya Arab Saudi termasuk ketika sudah berhadapan satu lawan satu dengan pemain lawan Feras Albrikan.
Performa tersebut dianggap gemilang oleh Erick mengingat pertandingan itu merupakan debut Paes bersama timnas Indonesia.
Baca juga: Penyelamatan penalti Paes warnai hasil imbang Indonesia dan Arab Saudi
Kemudian, jalan Paes untuk dapat bergabung dengan timnas Indonesia juga cukup panjang. Setelah dinaturalisasi pada Maret 2024, dirinya mesti melewati pengadilan arbitrase FIFA supaya bisa memperkuat timnas Indonesia.
Arbitrase turut terlibat lantaran Paes diduga sempat bermain untuk timnas kelompok umur Belanda saat usianya menginjak 22 tahun.
"Saya merasa lika-liku Maarten Paes cukup panjang sampai akhirnya bisa bergabung dengan timnas," tutur Erick.
Timnas Indonesia menahan seri tuan rumah Arab Saudi dengan skor 1-1 pada laga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Jumat dini hari WIB di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
Indonesia melesakkan gol terlebih dahulu melalui Ragnar Oratmangoen sebelum dibalas Arab Saudi via sepakan Musab Aljuwayr.
Hasil tersebut membuat timnas Indonesia berada di posisi keempat klasemen sementara Grup C di bawah peringkat satu Jepang (enam poin), kedua Bahrain (enam poin) dan ketiga Arab Saudi (satu poin). Di posisi kelima dan keenam ada Australia dan China dengan nol poin.
Arab Saudi berada di atas Indonesia karena pada pertandingan kedua tim, Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning sementara Indonesia tiga kartu kuning.
Berikutnya, Indonesia akan menghadapi Australia pada 10 September 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Baca juga: Maarten Paes debut untuk timnas Indonesia saat hadapi Arab Saudi
"Maarten Paes memang dibutuhkan untuk stabilitas tim terutama ketika menghadapi lawan yang peringkatnya di sekitar 50 FIFA," ujar Erick di Jakarta, Jumat.
Erick, yang mengaku sebenarnya enggan memberikan pujian kepada individu pemain, merasa harus mengutarakan apresiasi kepada Maarten Paes.
Menurut dia, penjaga gawang utama klub FC Dallas di Major League Soccer (MLS) itu tampil bagus saat Indonesia menahan imbang tuan rumah Arab Saudi, yang berperingkat 56 FIFA, dengan skor 1-1 pada laga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Meski sempat membuat blunder dengan pelanggarannya di dalam kotak penalti, Maarten Paes bisa menahan eksekusi lawan dari titik 12 pas.
Setelah itu, pesepak bola berumur 26 tahun tersebut mampu menghalau dua percobaan berbahaya Arab Saudi termasuk ketika sudah berhadapan satu lawan satu dengan pemain lawan Feras Albrikan.
Performa tersebut dianggap gemilang oleh Erick mengingat pertandingan itu merupakan debut Paes bersama timnas Indonesia.
Baca juga: Penyelamatan penalti Paes warnai hasil imbang Indonesia dan Arab Saudi
Kemudian, jalan Paes untuk dapat bergabung dengan timnas Indonesia juga cukup panjang. Setelah dinaturalisasi pada Maret 2024, dirinya mesti melewati pengadilan arbitrase FIFA supaya bisa memperkuat timnas Indonesia.
Arbitrase turut terlibat lantaran Paes diduga sempat bermain untuk timnas kelompok umur Belanda saat usianya menginjak 22 tahun.
"Saya merasa lika-liku Maarten Paes cukup panjang sampai akhirnya bisa bergabung dengan timnas," tutur Erick.
Timnas Indonesia menahan seri tuan rumah Arab Saudi dengan skor 1-1 pada laga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Jumat dini hari WIB di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
Indonesia melesakkan gol terlebih dahulu melalui Ragnar Oratmangoen sebelum dibalas Arab Saudi via sepakan Musab Aljuwayr.
Hasil tersebut membuat timnas Indonesia berada di posisi keempat klasemen sementara Grup C di bawah peringkat satu Jepang (enam poin), kedua Bahrain (enam poin) dan ketiga Arab Saudi (satu poin). Di posisi kelima dan keenam ada Australia dan China dengan nol poin.
Arab Saudi berada di atas Indonesia karena pada pertandingan kedua tim, Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning sementara Indonesia tiga kartu kuning.
Berikutnya, Indonesia akan menghadapi Australia pada 10 September 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Baca juga: Maarten Paes debut untuk timnas Indonesia saat hadapi Arab Saudi
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: