PON Aceh Sumut 2024
Angkat besi - Tsabita Alfiah sabet emas kelas 64 kilogram putri
6 September 2024 18:57 WIB
Lifter Jawa Barat, Tsabitha Alifah Ramadhani, mengangkat beban pada percobaan angkatan clean and jerk, pada pertandingan angkat besi kelas 64 kilogram putri PON Aceh-Sumatera Utara 2024, di GOR Seramoe, Banda Aceh, Jumat (6/9/2024). (ANTARA/RAUF ADIPATI)
Banda Aceh (ANTARA) - Lifter Jawa Barat, Tsabitha Alfiah Ramadhani, memenangi medali emas cabang angkat besi kelas 64 kilogram putri, setelah ia menorehkan total angkatan terbaik yakni 204 kilogram di GOR Seramoe, Banda Aceh, Jumat.
Tsabitha memiliki catatan angkatan terbaik pada snatch yakni seberat 96 kilogram, yang diukirnya pada percobaan kedua. Ia sempat berupaya mempertajam angkatan snatchnya menjadi 100 kilogram pada percobaan ketiga, tetapi tidak mampu mengangkatnya. Pada percobaan angkatan snatch pertama, ia tidak kesulitan untuk mengangkat 90 kilogram.
Pada angkatan clean and jerk, Tsabitha berhasil pada dua percobaan angkatannya, yakni pada 105 kilogram dan 108 kilogram.
Keberhasilannya mengangkat 108 kilogram sudah memastikan raihan medali emas, sehingga membuatnya mencoba mempertajam catatannya dengan mengangkat 112 kilogram. Sayangnya, sebagaimana pada percobaan angkatan snatch terakhirnya, ia juga gagal melakukannya.
Medali perak menjadi milik wakil Jawa Timur (Jatim) Acchedya Jagaddhita, dengan angkatan total 190 kilogram. Lifter yang akrab disapa Dita itu memiliki catatan snatch terbaik 84 kilogram, dan angkatan clean and jerk terbaik 106 kilogram.
Lifter Jambi Fannie Wahyu Agnie menjadi pemenang medali perunggu. Ia mencatatkan total angkatan 187 kilogram, dengan angkatan snatch terbaik pada 81 kilogram dan angkatan clean and jerk terbaik pada 106 kilogram.
Angkat besi kelas 64 kilogram putri pada PON Aceh-Sumut 2024 diikuti oleh total delapan peserta. Selain Tsabitha, Dita, dan Fannie, empat peserta lainnya adalah Siti Sarah dari Kalimantan Timur, Cicing Way dari Sumatera Selatan, Fara Dilla dari Sumatera Utara, dan Salma Ayu Balqis dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca juga: Natasya Beteyob tidak pandang remeh persaingan di PON Aceh-Sumut 2024
Baca juga: Lifter Papua Natasya pecahkan rekornas kelas 59 kg putri
Baca juga: Klarisa atasi adangan mental untuk menangi medali emas angkat besi
Tsabitha memiliki catatan angkatan terbaik pada snatch yakni seberat 96 kilogram, yang diukirnya pada percobaan kedua. Ia sempat berupaya mempertajam angkatan snatchnya menjadi 100 kilogram pada percobaan ketiga, tetapi tidak mampu mengangkatnya. Pada percobaan angkatan snatch pertama, ia tidak kesulitan untuk mengangkat 90 kilogram.
Pada angkatan clean and jerk, Tsabitha berhasil pada dua percobaan angkatannya, yakni pada 105 kilogram dan 108 kilogram.
Keberhasilannya mengangkat 108 kilogram sudah memastikan raihan medali emas, sehingga membuatnya mencoba mempertajam catatannya dengan mengangkat 112 kilogram. Sayangnya, sebagaimana pada percobaan angkatan snatch terakhirnya, ia juga gagal melakukannya.
Medali perak menjadi milik wakil Jawa Timur (Jatim) Acchedya Jagaddhita, dengan angkatan total 190 kilogram. Lifter yang akrab disapa Dita itu memiliki catatan snatch terbaik 84 kilogram, dan angkatan clean and jerk terbaik 106 kilogram.
Lifter Jambi Fannie Wahyu Agnie menjadi pemenang medali perunggu. Ia mencatatkan total angkatan 187 kilogram, dengan angkatan snatch terbaik pada 81 kilogram dan angkatan clean and jerk terbaik pada 106 kilogram.
Angkat besi kelas 64 kilogram putri pada PON Aceh-Sumut 2024 diikuti oleh total delapan peserta. Selain Tsabitha, Dita, dan Fannie, empat peserta lainnya adalah Siti Sarah dari Kalimantan Timur, Cicing Way dari Sumatera Selatan, Fara Dilla dari Sumatera Utara, dan Salma Ayu Balqis dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca juga: Natasya Beteyob tidak pandang remeh persaingan di PON Aceh-Sumut 2024
Baca juga: Lifter Papua Natasya pecahkan rekornas kelas 59 kg putri
Baca juga: Klarisa atasi adangan mental untuk menangi medali emas angkat besi
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: