Pekanbaru (ANTARA News) - Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) milik Amerika Serikat mendeteksi kemunculan 14 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatera dan di Riau terdapat lima titik.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima Antara, Sabtu siang menyebutkan, pada Jumat sore (25/4) lima titik panas di Riau berada di empat wilayah kabupaten.

Dua di antaranya berada di Kabupaten Indragiri Hilir, tepatnya di Desa Bantayan, Kecamatan Manda dan satu lagi di Desa Kuala Gading, Kecamatan Batang Cenaku.

Satu titik panas lainnya berada di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar dan satu lagi berada di Desa Danau, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi.

Satu titik panas terakhir berada di Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri mengatakan, kemunculan titik panas di Riau cenderung meningkat akibat cuaca panas sejak beberapa hari terakhir.

Khusus untuk Riau, menurut BNPB pada akhir April akan memperbantukan empat batalyon untuk membantu setiap kabupaten/kota di Riau yang rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan.

Empat batalyon itu berasal dari 2 Yon TNI AD, 1 Yon Marinir, dan 1 Yon gabungan Paskhas dan Brimob. Pengerahan 2.000 personel dari empat batalyon itu akan disebar untuk mengantisipasi musim kering yang diprediksi berlangsung pada Mei sampai September.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa puncak kemarau akan terjadi pada bulan Juni di wilayah Riau mulai dari Pekanbaru, Siak bagian barat, Pelalawan bagian barat dan Indragiri Hulu.