Disbudpar: Lapangan golf di Batam siap tampung pegolf negeri jiran
5 September 2024 22:56 WIB
General Manager Palm Spring Golf and Counry Club Stevan Japari saat jumpa media membahas peluang pasar 50.000 pegolf dari Singapura di Nongsa, Kepri, Rabu (4/6/2024). ANTARA/Evy R Syamsir
Batam, Kepri (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Provinsi Kepri, Ardiwinata mengatakan sebanyak tujuh lapangan golf di Batam siap menampung pegolf dari negeri jiran atau tetangga untuk bermain regular maupun kegiatan wisata.
"Lapangan golf di Batam tidak hanya untuk kegiatan regular para golfer, tetapi juga jadi venue sport tourism. Para pengelola kawasan golf di daerah ini juga mempersiapkan lokasi yang nyaman dan menyenangkan bagi pegolf," kata Ardiwinata saat dihubungi di Batam, Kepri, Kamis.
Ia menanggapi potensi pegolf dari luar negeri untuk bermain golf di Batam mengingat negara tetangga Singapura membatasi lahan untuk lapangan golf, sedangkan pegolf dari negara tersebut cukup banyak.
"Pemilik kawasan golf dan para pelaku wisata di daerah ini telah menyiapkan berbagai kegiatan sport tourism agar para pegolf baik dari luar negeri maupun dalam negeri nyaman bermain di sini," katanya.
Sementara itu, General Manager Palm Spring Golf and Counry Club Stevan Japari saat jumpa media mengatakan lapangan golf yang dikelola pihaknya siap dijajaki para pegolf Singapura.
"Singapura merupakan pangsa pasar potensial. Perkiraan ada 50.000 pemain golf di sana yang dapat kita tarik ke sini," kata Stevan.
Ia mengatakan lapangan golf Marina Bay telah tutup permanen begitu juga dengan beberapa lapangan golf lain di Singapura karena adanya kebijakan restrukturisasi lahan di negara tersebut.
"Karena ada kebijakan restrukturisasi lahan, itu yang menyebabkan lapangan golf di negara tersebut tutup dan para pegolf di sana dapat bermain di tempat kita," katanya.
Menurut dia, para pegolf Singapura dapat bermain di tujuh lapangan golf di Batam ataupun dua lapangan golf di Bintan.
Ia mengakui para golfer biasanya tidak bermain di satu lapangan saja, tapi mereka biasanya berkeliling menjajaki lapangan golf.
"Tiap lapangan golf punya karakteristik yang berbeda dan itu menarik. Ini tentunya akan berdampak juga pada hunian hotel yang juga kami sediakan," katanya.
Menurut dia, lapangan golf Palm Spring seluas 244 hektare dan merupakan lapangan golf terbesar di Batam.
Setiap tahunnya sekitar 40.000 golfer dari berbagai negara serta golfer lokal tercatat bermain di lapangan golf Palm Spring.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) Provinsi Kepri Surya Wijaya yang saat ini gencar melaksanakan kegiatan sport tourism mengatakan, lapangan golf di Kepri baik di Batam maupun Bintan telah menjadi daya tarik bagi pegolf negeri jiran.
Menurut dia, kehadiran para pegolf tidak hanya sekadar bermain di lapangan golf, tetapi juga harus berdampak pada hunian hotel.
"Kita akui pegolf di Singapura bukanlah pemain golf biasa, tapi mereka high class. Ini peluang untuk kita up sport tourism yang tentunya akan mendukung tingkat hunian hotel," katanya.
Baca juga: Dispar Kepri: Wisata golf jadi peluang baru tarik kunjungan wisman
Baca juga: Menparekraf: Kepri sebagai hub wisata olahraga golf di Indonesia
Baca juga: Disbudpar Batam optimismis target wisatawan tercapai akhir tahun
"Lapangan golf di Batam tidak hanya untuk kegiatan regular para golfer, tetapi juga jadi venue sport tourism. Para pengelola kawasan golf di daerah ini juga mempersiapkan lokasi yang nyaman dan menyenangkan bagi pegolf," kata Ardiwinata saat dihubungi di Batam, Kepri, Kamis.
Ia menanggapi potensi pegolf dari luar negeri untuk bermain golf di Batam mengingat negara tetangga Singapura membatasi lahan untuk lapangan golf, sedangkan pegolf dari negara tersebut cukup banyak.
"Pemilik kawasan golf dan para pelaku wisata di daerah ini telah menyiapkan berbagai kegiatan sport tourism agar para pegolf baik dari luar negeri maupun dalam negeri nyaman bermain di sini," katanya.
Sementara itu, General Manager Palm Spring Golf and Counry Club Stevan Japari saat jumpa media mengatakan lapangan golf yang dikelola pihaknya siap dijajaki para pegolf Singapura.
"Singapura merupakan pangsa pasar potensial. Perkiraan ada 50.000 pemain golf di sana yang dapat kita tarik ke sini," kata Stevan.
Ia mengatakan lapangan golf Marina Bay telah tutup permanen begitu juga dengan beberapa lapangan golf lain di Singapura karena adanya kebijakan restrukturisasi lahan di negara tersebut.
"Karena ada kebijakan restrukturisasi lahan, itu yang menyebabkan lapangan golf di negara tersebut tutup dan para pegolf di sana dapat bermain di tempat kita," katanya.
Menurut dia, para pegolf Singapura dapat bermain di tujuh lapangan golf di Batam ataupun dua lapangan golf di Bintan.
Ia mengakui para golfer biasanya tidak bermain di satu lapangan saja, tapi mereka biasanya berkeliling menjajaki lapangan golf.
"Tiap lapangan golf punya karakteristik yang berbeda dan itu menarik. Ini tentunya akan berdampak juga pada hunian hotel yang juga kami sediakan," katanya.
Menurut dia, lapangan golf Palm Spring seluas 244 hektare dan merupakan lapangan golf terbesar di Batam.
Setiap tahunnya sekitar 40.000 golfer dari berbagai negara serta golfer lokal tercatat bermain di lapangan golf Palm Spring.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) Provinsi Kepri Surya Wijaya yang saat ini gencar melaksanakan kegiatan sport tourism mengatakan, lapangan golf di Kepri baik di Batam maupun Bintan telah menjadi daya tarik bagi pegolf negeri jiran.
Menurut dia, kehadiran para pegolf tidak hanya sekadar bermain di lapangan golf, tetapi juga harus berdampak pada hunian hotel.
"Kita akui pegolf di Singapura bukanlah pemain golf biasa, tapi mereka high class. Ini peluang untuk kita up sport tourism yang tentunya akan mendukung tingkat hunian hotel," katanya.
Baca juga: Dispar Kepri: Wisata golf jadi peluang baru tarik kunjungan wisman
Baca juga: Menparekraf: Kepri sebagai hub wisata olahraga golf di Indonesia
Baca juga: Disbudpar Batam optimismis target wisatawan tercapai akhir tahun
Pewarta: Evi Ratnawati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: