Beijing (ANTARA News) - Tiongkok akan memenjarakan pemakan hewan langka selama 10 tahun atau lebih berdasarkan atas undang-undang baru kejahatan, di tengah upaya pemerintah menutup celah hukum serta memberikan perlindungan lebih baik bagi lingkungan.
Tiongkok memasukkan 420 jenis dalam daftar spesies langka atau terancam, termasuk panda, kera emas, beruang hitam Asia, dan trenggiling, beberapa di antaranya atau semuanya terancam perburuan liar, kerusakan lingkungan dan konsumsi bagian tertentu tubuh binatang, termasuk untuk alasan pengobatan.
Konsumsi binatang langka semakin meningkat dengan semakin makmurnya negara tersebut, dan beberapa orang percaya bahwa mengeluarkan ribuan yuan untuk memakan binatang langka itu akan memberi status sosial tertentu bagi mereka.
"Memakan binatang liar yang langka bukan hanya perilaku sosial yang buruk namun juga menjadi penyebab utama perburuan liar tidak bisa dihentikan meskipun berulangkali ditumpas," kata wakil kepala Komisi Perundang-undangan di parlemen, Lang Sheng seperti dikutip kantor berita Xinhua pada Kamis.
Interpretasi baru itu "memperjelas ambigu mengenai pembeli mangsa perburuan gelap", kata laporan tersebut.
Sengaja membeli binatang liar yang dibunuh lewat perburuan liar sekarang akan dianggap sebagai kejahatan, dengan hukuman maksimum tiga tahun penjara, kata Xinhua.
"Sebenarnya, para pembeli itulah yang menjadi motivator utama perburuan liar skala besar," kata Lang seperti disiarkan Reuters.
(S022)
Tiongkok akan larang santap hewan dilindungi
25 April 2014 17:28 WIB
Trenggiling salah satu hewan yang termasuk spesies langka dan terancam di Tiongkok. (FOTO ANTARA/Septianda Perdana)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: