Habib Jafar berterima kasih atas pelajaran kesederhanaan dari Paus
5 September 2024 17:55 WIB
Habib Jafar, salah satu tokoh agama Islam di Indonesia, berbicara kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9/2024), setelah menghadiri acara Pertemuan Lintas Agama yang dihadiri Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus. ANTARA/Cindy Frishanti.
Jakarta (ANTARA) - Habib Jafar, salah satu tokoh agama Islam di Indonesia, mengatakan bahwa dia sangat berterima kasih kepada Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus atas pelajaran tentang kesederhanaannya kepada Indonesia.
“Terima kasih Paus, atas kepercayaan dan kesederhanaannya sebagai pelajaran penting bagi kita orang Indonesia,” kata Habib yang memiliki nama asli Husein Ja’far Al Hadar itu di Jakarta, Kamis.
Habib Jafar mengatakan bahwa dia merasakan langsung komitmen Paus Fransiskus terhadap nilai ekologi, toleransi dan moderasi umat beragama serta kesederhanaannya.
“Yang itu tentu satu pesan yang penting, secara praktis dan riil, khususnya, bukan hanya kepada pemimpin agama dan pemimpin negara, tapi juga kepada kita anak muda, yang sering kali sekarang terjebak dalam hedonisme,” lanjutnya.
Habib Jafar berpendapat bahwa apresiasi dan kepercayaan yang Paus Fransiskus kepada masyarakat Indonesia, terutama umat beragama, ditunjukkan dengan mobil biasa dan membuka kaca jendela mobil.
“Dia merasa aman dan nyaman di sini sehingga dia membuka kaca mobilnya, bersalaman dan menyampaikan salam kepada siapa saja yang dia lewat di depannya,” kata dia.
Dia juga menilai bahwa kedatangan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal dan menjadi saksi dari Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 adalah satu momentum penting untuk masyarakat Indonesia untuk membangun persaudaraan.
Menurut Habib, Paus Fransiskus merupakan sosok yang inspiratif dan kedatangannya ke Indonesia akan menjadi ingatan kolektif bagi masyarakat Indonesia, khususnya hubungan antar umat beragama.
Habib Jafar menghadiri Pertemuan Lintas Agama yang dihadiri oleh Paus Fransiskus pada Kamis di Jakarta, dimana Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024 dan merupakan Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia setelah Paus Paulus IV pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989.
Baca juga: Kehadiran Paus Fransiskus di GBK disambut meriah 87.000 umat Katolik
Baca juga: Presiden sambut dan salami Paus Fransiskus di GBK
Baca juga: Paus Fransiskus, Imam Besar tandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal
“Terima kasih Paus, atas kepercayaan dan kesederhanaannya sebagai pelajaran penting bagi kita orang Indonesia,” kata Habib yang memiliki nama asli Husein Ja’far Al Hadar itu di Jakarta, Kamis.
Habib Jafar mengatakan bahwa dia merasakan langsung komitmen Paus Fransiskus terhadap nilai ekologi, toleransi dan moderasi umat beragama serta kesederhanaannya.
“Yang itu tentu satu pesan yang penting, secara praktis dan riil, khususnya, bukan hanya kepada pemimpin agama dan pemimpin negara, tapi juga kepada kita anak muda, yang sering kali sekarang terjebak dalam hedonisme,” lanjutnya.
Habib Jafar berpendapat bahwa apresiasi dan kepercayaan yang Paus Fransiskus kepada masyarakat Indonesia, terutama umat beragama, ditunjukkan dengan mobil biasa dan membuka kaca jendela mobil.
“Dia merasa aman dan nyaman di sini sehingga dia membuka kaca mobilnya, bersalaman dan menyampaikan salam kepada siapa saja yang dia lewat di depannya,” kata dia.
Dia juga menilai bahwa kedatangan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal dan menjadi saksi dari Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 adalah satu momentum penting untuk masyarakat Indonesia untuk membangun persaudaraan.
Menurut Habib, Paus Fransiskus merupakan sosok yang inspiratif dan kedatangannya ke Indonesia akan menjadi ingatan kolektif bagi masyarakat Indonesia, khususnya hubungan antar umat beragama.
Habib Jafar menghadiri Pertemuan Lintas Agama yang dihadiri oleh Paus Fransiskus pada Kamis di Jakarta, dimana Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024 dan merupakan Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia setelah Paus Paulus IV pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989.
Baca juga: Kehadiran Paus Fransiskus di GBK disambut meriah 87.000 umat Katolik
Baca juga: Presiden sambut dan salami Paus Fransiskus di GBK
Baca juga: Paus Fransiskus, Imam Besar tandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: