Dirut Vale temui Presiden lapor perkembangan proyek perusahaan
5 September 2024 12:45 WIB
Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Febriany Eddy menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). ANTARA/Andi Firdaus
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Febriany Eddy menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis guna melaporkan perkembangan proyek Vale di Indonesia saat ini.
"Hanya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah selama ini ke Vale ya berharap ke depan terus mendapat dukungan saja sekalian meng-update juga progres-progres perkembangan kita terakhir ini," ucap Febriany di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Dalam kunjungannya ke Istana Kepresidenan, Febriany juga didampingi oleh Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani. Ia mengatakan kunjungan itu juga sekaligus memperkenalkan Mark Cutifani kepada Presiden Jokowi.
"Cuma mengenalkan dari Vale Base Metals ada chairman-nya Vale Base Metals yang sedang berkunjung ke Indonesia ingin bertemu Bapak Presiden," kata Febriany.
Sementara saat dikonfirmasi soal keuntungan yang didapatkan Vale setelah 34 persen sahamnya dikuasai oleh Pemerintah Indonesia melalui holding BUMN pertambangan MIND ID, ia mengaku bahwa perusahaannya saat ini mendapat dukungan lebih dari pemerintah dalam operasional di Indonesia.
"Saya rasa kita dapat dukungan lebih dari pemerintah karena keberhasilan Vale adalah keberhasilan pemerintah dan membuat Indonesia bisa menjadi lebih baik. Jadi, dengan berpindahnya saham dan lebih banyak porsi pemerintah sebenarnya baik ya. Kita dapat dukungan lebih," tuturnya.
Selain itu, ia juga memastikan program hilirisasi di Vale Indonesia tetap berjalan usai akuisisi saham tersebut.
"Bagus dong ya, kan hilirisasi harus tetap jala, kan Pak Menteri juga sudah sering ngomong, MIND ID juga kan, hilirisasi tetap harus jalan itu penting harus selesai segara dengan baik," ujar Febriany.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam unggahannya di media sosial Instagram @erickthohir menyebut bahwa dia pada Kamis pagi mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani.
"Vale Base Metal telah lama bekerja sama dengan Indonesia dalam pengelolaan tambang nikel yang terintegrasi melalui PT Vale Indonesia, di mana kepemilikannya terdiri dari 34 persen saham yang dimiliki oleh BUMN, 33 persen oleh Vale Canada Limited, 12 persen oleh Sumitomo Metal Mining, dan 21 persen oleh publik," kata Erick dalam deskripsi unggahannya itu.
Saat ini, kata Erick, PT Vale Indonesia sedang mengembangkan kemitraan strategis untuk hilirisasi nikel bersama Ford Motor, Volkswagen Group serta sejumlah perusahaan besar lainnya dengan total potensi investasi mencapai 11 miliar dolar AS.
"Mengingat besarnya potensi Indonesia yang memiliki cadangan dan sumber daya nikel terbesar di dunia, kami bertekad untuk memastikan bahwa Indonesia dapat menjadi salah satu pemain utama dalam rantai pasokan nikel global dan ekosistem EV Battery," ucap Erick.
Baca juga: Vale Indonesia nilai pengembangan mineral kritis penting bagi RI
Baca juga: Vale Base Metals menunjuk Shaun Usmar sebagai Chief Executive Officer baru
Baca juga: PTBA cetak penjualan batu bara 20,1 juta ton di semester I-2024
"Hanya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah selama ini ke Vale ya berharap ke depan terus mendapat dukungan saja sekalian meng-update juga progres-progres perkembangan kita terakhir ini," ucap Febriany di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Dalam kunjungannya ke Istana Kepresidenan, Febriany juga didampingi oleh Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani. Ia mengatakan kunjungan itu juga sekaligus memperkenalkan Mark Cutifani kepada Presiden Jokowi.
"Cuma mengenalkan dari Vale Base Metals ada chairman-nya Vale Base Metals yang sedang berkunjung ke Indonesia ingin bertemu Bapak Presiden," kata Febriany.
Sementara saat dikonfirmasi soal keuntungan yang didapatkan Vale setelah 34 persen sahamnya dikuasai oleh Pemerintah Indonesia melalui holding BUMN pertambangan MIND ID, ia mengaku bahwa perusahaannya saat ini mendapat dukungan lebih dari pemerintah dalam operasional di Indonesia.
"Saya rasa kita dapat dukungan lebih dari pemerintah karena keberhasilan Vale adalah keberhasilan pemerintah dan membuat Indonesia bisa menjadi lebih baik. Jadi, dengan berpindahnya saham dan lebih banyak porsi pemerintah sebenarnya baik ya. Kita dapat dukungan lebih," tuturnya.
Selain itu, ia juga memastikan program hilirisasi di Vale Indonesia tetap berjalan usai akuisisi saham tersebut.
"Bagus dong ya, kan hilirisasi harus tetap jala, kan Pak Menteri juga sudah sering ngomong, MIND ID juga kan, hilirisasi tetap harus jalan itu penting harus selesai segara dengan baik," ujar Febriany.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam unggahannya di media sosial Instagram @erickthohir menyebut bahwa dia pada Kamis pagi mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani.
"Vale Base Metal telah lama bekerja sama dengan Indonesia dalam pengelolaan tambang nikel yang terintegrasi melalui PT Vale Indonesia, di mana kepemilikannya terdiri dari 34 persen saham yang dimiliki oleh BUMN, 33 persen oleh Vale Canada Limited, 12 persen oleh Sumitomo Metal Mining, dan 21 persen oleh publik," kata Erick dalam deskripsi unggahannya itu.
Saat ini, kata Erick, PT Vale Indonesia sedang mengembangkan kemitraan strategis untuk hilirisasi nikel bersama Ford Motor, Volkswagen Group serta sejumlah perusahaan besar lainnya dengan total potensi investasi mencapai 11 miliar dolar AS.
"Mengingat besarnya potensi Indonesia yang memiliki cadangan dan sumber daya nikel terbesar di dunia, kami bertekad untuk memastikan bahwa Indonesia dapat menjadi salah satu pemain utama dalam rantai pasokan nikel global dan ekosistem EV Battery," ucap Erick.
Baca juga: Vale Indonesia nilai pengembangan mineral kritis penting bagi RI
Baca juga: Vale Base Metals menunjuk Shaun Usmar sebagai Chief Executive Officer baru
Baca juga: PTBA cetak penjualan batu bara 20,1 juta ton di semester I-2024
Pewarta: Benardy Ferdiansyah, Andi Firdaus
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: