New York (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Amerika Serikat, Juergen Klinsmann, mengatakan Manchester United (MU) seharusnya memberi waktu yang cukup bagi David Moyes.

Pemecatan David Moyes oleh manajemen MU memicu banyak pendapat dari pegiat sepak bola. Tentunya ada yang setuju dan tidak. Pelatih asal Jerman ini salah satu yang tidak setuju.

"Sulit untuk menghakimi dia (Moyes) dari luar," kata Klinsmann seperti dilansir di ESPN.

"Itu wujud kekecewaan yang besar karena David Moyes berusaha tampil sebaik mungkin. Dari luar, saya melihat hal itu. Saya pikir dia (Moyes) memerlukan banyak waktu. Kejadian itu tidak masuk akal bagi saya."

Klinsmann mempunyai pengalaman serupa dengan Moyes. Sebelum melatih timnas AS, dia didaulat menjadi pelatih Bayern Muenchen. Performa yang kurang apik di Bundesliga itu membuat manajemen memecatnya.

"Manchester United menginginkan perubahan, Anda tahu juga, jadi silakan menunggu dengan sabar" dia menambahkan.

"Musim pertamanya David Moyes tidak diberikan keleluasaan melakukan transfer besar-besaran untuk membuat semuanya berjalan semestinya. Setengah musim berjalan, Robin van Persie dibekap cedera. Dia melakukan apa yang terbaik sesuai tim yang ada."

Pelatih berusia 49 tahun tersebut mengambil contoh pengalaman yang dilalui Brendan Rodgers.

Dia mengungkapkan bahwa Liverpool kini telah bertransformasi di bawah masa kepelatihannya. Moyes juga bisa melakukan hal serupa jika diberikan kesempatan.

"Brendan Rodgers menjalani masa satu tahun untuk membangun klub, sesuai dengan keinginannya. Dulunya, itu tidak berjalan lancar, saya ingat mereka finis di peringkat tujuh atau delapan di Liga Inggris tahun lalu. Sekarang lihat di mana mereka. Mereka berada di puncak liga," kata mantan pemain timnas Jerman ini.

"Perubahan membutuhkan waktu dan waktu tidak diberikan kepada David. Mereka mempertanyakan apa yang dia (Moyes) lakukan pada momen awal. Dari luar, sekali lagi, pendapat saya itu dapat saja keliru dan saya menyesal karena dia benar-benar pelatih ulung."

Amerika Serikat akan menghadapi tantangan serius dari favorit juara Jerman, Portugal, dan juga Ghana di grup G Piala Dunia 2014.