Tidak terlihat siswa berseragam sekolah ataupun orang tua wali murid yang mengantarkan anaknya ke sekolah seperti lazimnya. Hal ini karena beberapa sekolah di Jakarta Pusat mematuhi imbauan kebijakan untuk belajar dari rumah.
Petugas keamanan di SMK Negeri 1 Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat Dedi Supanto (34) mengatakan pemberlakuan belajar dari rumah hanya untuk hari ini saja demi mendukung kelancaran rangkaian kunjungan Paus Fransiskus di kawasan ini.
"Hari ini saja siswa belajar dari rumah, guru-gurunya juga mengajar di rumah, kemarin siang sudah disosialisasikan karena kan mau ada kunjungan Paus Fransiskus, jadi biar enggak macet, karena transportasi umum juga terbatas dan alasan-alasan lain," kata Dedi Supanto (34) saat ditemui di SMKN 1 Jakarta, Kamis.
Dedi menyebut, aktivitas belajar mengajar di SMKN 1 Jakarta kembali normal pada Jumat (6/9). Sedangkan dirinya bersama petugas keamanan di sekolah itu tetap masuk dan berjaga.
Adapun Pemerintah Kota Jakarta Pusat memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar dari rumah untuk mendukung kelancaran kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus di Indonesia.
"Hari ini sekolah di Jakarta Pusat belajar dari rumah, sebagian saja sekolah yang belajar di rumah, hanya yang dilewati rute rombongan Paus Fransiskus dan juga rute yang dijadikan alternatif," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Wilayah II Bambang Eko Prabowo.
Bambang menyebut total ada 46 sekolah di Jakarta Pusat yang memberlakukan belajar dari rumah sebagai bagian dari dukungan atas kebijakan Penjabat (Pj). Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Total 46 sekolah tersebut yakni 10 sekolah di kawasan Gambir, 14 sekolah di Menteng, 11 sekolah di Tanah Abang, dan 11 sekolah di Sawah Besar.
Baca juga: Bapak 66 tahun asal Solo ini rela ke Masjid Istiqlal untuk lihat Paus
Baca juga: Sekolah di Jakpus belajar dari rumah dukung kelancaran kunjungan Paus
Baca juga: Lindungi keanekaragaman hayati, Paus Fransiskus terima bibit bakau