Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memberikan pendampingan psikologi kepada keluarga korban setelah insiden seorang ibu di Kediri yang diduga telah tega membunuh dua anak kandungnya.

Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengemukakan menginstruksikan kepada jajaran untuk memberi pendampingan kepada keluarga. Isu kesehatan mental juga sangat penting untuk mendapatkan perhatian.

"Untuk bapak dari korban akan mendapatkan pendampingan dari psikolog. Ke depan akan kami lakukan upaya preventif. Kita harus peduli terhadap isu kesehatan mental," katanya di Kediri, Rabu.

Pihaknya prihatin atas peristiwa yang terjadi di Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri tersebut. Ia juga mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya dua anak yang menjadi korban pada peristiwa yang terjadi Selasa (3/9) tersebut.

"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Kediri saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga ayah dan keluarga korban diberikan ketabahan dan kesabaran," kata dia.

Baca juga: Polres Malang tindaklanjuti laporan ibu ancam bunuh anak kandung
Baca juga: Polisi: Ibu yang bunuh tiga anak kandung di Nias Utara meninggal dunia


Pj Wali Kota Kediri juga mengatakan peristiwa ini memprihatinkan. Untuk selanjutnya, kasus ini dipercayakan penanganannya kepada aparat penegak hukum yakni Polres Kediri Kota.

"Peristiwa ini mengagetkan dan memprihatinkan apalagi saya juga seorang ibu. Untuk proses penanganan kasus ini saya percayakan kepada jajaran Polres Kediri Kota. Semoga bisa mengungkap latar belakang kasus ini, sehingga untuk ke depan Pemerintah Kota Kediri bisa mengambil langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi," ujarnya.

Kasus tersebut terjadi pada Selasa dini hari. Kejadian terungkap saat ayah kedua bocah tersebut, Muhammad Zakaria mendengar suara rintihan kesakitan. Ketika itu, ia sedang tidur dan langsung bangun.

Ia kaget melihat istrinya membawa benda tajam dan langsung dibuang. Ia juga menghubungi keluarga, perangkat kelurahan dan diteruskan ke polisi.

Kedua jenazah bocah malang tersebut yakni Muhammad Balya (14) dan Binti (7) juga dilakukan autopsi. Proses autopsi juga sudah selesai dan kedua jenazah juga sudah dimakamkan oleh keluarga.

Sementara itu, untuk ibu korban, iD yang diduga telah membunuh anaknya tersebut masih dalam pengawasan polisi. Ia masih sulit diajak komunikasi setelah kejadian yang dilakukannya kepada dua buah hatinya tersebut.

Baca juga: Polisi: Pelaku pembunuhan dua anak kandung di Jember diduga depresi
Baca juga: Polres Malang ungkap motif anak bunuh ibu kandung