Medan (ANTARA News) - Iran melalui perusahaan Mapna Group berhasil menyelesaikan "life time extension" atau LTE Gas Turbin 2.1 dan 2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap Belawan sehingga mengurangi defisit listrik di Sumatera Utara.

"Pemerintah Provinsi Sumut memberikan apresiasi karena krisis listrik memang perlu ditekan. Pemprov Sumut berharap Iran juga bisa terlibat dalam pembangunan infrastruktur listrik dan perkeretaapian yang semakin dibutuhkan," kata Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho di Medan, Rabu.

Dia mengatakan itu saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Iran unhtuk Indonesia Mahmoud Farazandeh dan Duta Besar Indonesia untuk Iran, Dian Wirengjurit .

Duta Besar Iran itu beraudiensi untuk melaporkan penyelesaian kerja sama Mapna Group dengan Indonesia untuk memperbaiki proyek LTE GT 2.1 dan 2.2 PLTGU Belawan.

Dengan rampungnya perbaikan di GT 2.1 dan GT 2.2 , maka saat ini ada tambahan daya sebesar 2x145 MW.

GT 2.1 sudah kembali beroperasi sejak Januari 2014 dan GT 2.2 beroperasi mulai 18 Maret.

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud mengaku, pemerintah dan pengusaha Iran memang tertarik investasi dan bekerja sama dengan Indonesia termasuk di Sumut yang dinilai memiliki potensi cukup besar dalam berbagai sektor.

Iran sendiri sangat kuat di sektor pengembangan teknologi listrik dan juga perkeretaapian.

Dia memberi contoh, ahlli Iran sudah menuntaskan perbaikan LTE GT 2.1 dan GT 2.2.

Bahkan, kata dia, perbaikan turbin itu menghasilkan daya yang lebih besar dari kontrak.

Masing-masing turbin, ujarnya, berdasarkan kontrak menghasilkan 132 MW, tetapi pengerjaan bisa menghasilkan 140,7 MW sampai 145 MW.

Kapasitas itu diprediksi mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk 20.000 rumah tangga sehingga PT PLN akan mendapat keuntungan 10,2 juta dolar AS per tahun.

"Meskipun kapasitas listrik yang dihasilkan melebihi dari kontrak, Mapna Co tidak mengenakan charge," katanya.(*)