JMJ sebut rencana jalur khusus sepeda di Tol Yogyakarta-Solo ditunda
4 September 2024 18:32 WIB
Kendaraan melintasi jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (2/4/2024). PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) akan membuka jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta sepanjang 22 km dari GT Colomadu atau GT Banyudono hingga keluar GT Ngawen, Klaten pada 5-15 April 2024 untuk mendukung kelancaran arus mudik libur Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/Spt.
Yogyakarta (ANTARA) - PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) menyatakan realisasi rencana pembangunan fasilitas jalur khusus sepeda di sepanjang ruas jalan tol Yogyakarta-Solo seksi 1 antara Kartasura-Purwomartani mengalami penundaan karena keterbatasan lahan.
"Kami baru mendapat arahan untuk ditunda terlebih dahulu karena keterbatasan lahan," kata Manajer Rekayasa Teknik dan Desain PT JMJ Rizki Raditya saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Rizki, inisiatif awal pembuatan fasilitas jalur khusus sepeda muncul pada 2022 berdasarkan usulan dari Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Berdasarkan rencana, jalur sepeda dibangun di kawasan Tol Yogyakarta-Solo seksi 1 yang menghubungkan Kartasura-Purwomartani sepanjang 42,3 kilometer.
Terkait usulan itu, menurut dia, PT JMJ telah menindaklanjuti dengan melakukan kajian perencanaan hingga pembuatan sketsa desain jalur sepeda di tol Yogyakarta-Solo.
"Kemarin itu di perencanaannya yang sempat kami buat sketsanya (jalur sepeda) baru sampai Prambanan," kata dia.
Berdasarkan perencanaan awal, menurut Rizki, pembuatan jalur sepeda akan berlokasi pada lahan di sisi kanan dan kiri jalan tol.
Dia juga memastikan jalur sepeda tersebut aman karena berada di luar bangunan utama atau sisi luar jalan tol.
"Aman karena di luar pagar meski nanti berdampingan dengan jalan tol," kata dia.
Rizki menuturkan semangat awal pembuatan jalur khusus sepeda tersebut untuk memberikan akses warga sekitar agar bisa memanfaatkan kawasan tol Yogyakarta-Solo sebagai sarana bersepeda, berolahraga, maupun aktivitas lain demi menghidupkan UMKM.
Dengan demikian, kata dia, pengembangan jalan tol tersebut diharapkan tidak selalu berorientasi bagi pengguna kendaraan bermotor saja.
"Masyarakat juga bisa menggunakan sebagai fasilitas olahraga, mungkin nanti ada pengembangan UMKM di sekitarnya," ujar dia.
Rizki memastikan, rencana pembuatan fasilitas jalur sepeda tersebut tidak dibatalkan dan dimungkinkan terealisasi manakala muncul alternatif solusi terkait lahan yang dibutuhkan.
"Sehingga bahasanya adalah masih ditunda karena memang itu tadi, kami tidak bisa melanjutkan karena lahannya itu yang tidak mencukupi," kata dia.
Baca juga: Tol Gilimanuk-Mengwi Bali bakal dilengkapi lajur khusus sepeda
Baca juga: Jasa Marga: Enam seksi tol Yogyakarta-Bawen mulai konstruksi bertahap
Baca juga: PUPR: Proyek Tol Getaci bisa terkoneksi secara bertahap hingga Yogya
"Kami baru mendapat arahan untuk ditunda terlebih dahulu karena keterbatasan lahan," kata Manajer Rekayasa Teknik dan Desain PT JMJ Rizki Raditya saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Rizki, inisiatif awal pembuatan fasilitas jalur khusus sepeda muncul pada 2022 berdasarkan usulan dari Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Berdasarkan rencana, jalur sepeda dibangun di kawasan Tol Yogyakarta-Solo seksi 1 yang menghubungkan Kartasura-Purwomartani sepanjang 42,3 kilometer.
Terkait usulan itu, menurut dia, PT JMJ telah menindaklanjuti dengan melakukan kajian perencanaan hingga pembuatan sketsa desain jalur sepeda di tol Yogyakarta-Solo.
"Kemarin itu di perencanaannya yang sempat kami buat sketsanya (jalur sepeda) baru sampai Prambanan," kata dia.
Berdasarkan perencanaan awal, menurut Rizki, pembuatan jalur sepeda akan berlokasi pada lahan di sisi kanan dan kiri jalan tol.
Dia juga memastikan jalur sepeda tersebut aman karena berada di luar bangunan utama atau sisi luar jalan tol.
"Aman karena di luar pagar meski nanti berdampingan dengan jalan tol," kata dia.
Rizki menuturkan semangat awal pembuatan jalur khusus sepeda tersebut untuk memberikan akses warga sekitar agar bisa memanfaatkan kawasan tol Yogyakarta-Solo sebagai sarana bersepeda, berolahraga, maupun aktivitas lain demi menghidupkan UMKM.
Dengan demikian, kata dia, pengembangan jalan tol tersebut diharapkan tidak selalu berorientasi bagi pengguna kendaraan bermotor saja.
"Masyarakat juga bisa menggunakan sebagai fasilitas olahraga, mungkin nanti ada pengembangan UMKM di sekitarnya," ujar dia.
Rizki memastikan, rencana pembuatan fasilitas jalur sepeda tersebut tidak dibatalkan dan dimungkinkan terealisasi manakala muncul alternatif solusi terkait lahan yang dibutuhkan.
"Sehingga bahasanya adalah masih ditunda karena memang itu tadi, kami tidak bisa melanjutkan karena lahannya itu yang tidak mencukupi," kata dia.
Baca juga: Tol Gilimanuk-Mengwi Bali bakal dilengkapi lajur khusus sepeda
Baca juga: Jasa Marga: Enam seksi tol Yogyakarta-Bawen mulai konstruksi bertahap
Baca juga: PUPR: Proyek Tol Getaci bisa terkoneksi secara bertahap hingga Yogya
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: