Dalam pertandingan yang berlangsung di Martial Art Arena, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Rabu, tim Jatim tampil terakhir dan berhasil membukukan waktu 28 detik serta tidak melakukan kesalahan, dibanding DKI Jakarta yang mencatatkan 29 detik dan juga tanpa membuat kesalahan.
Pelatih barongsai nomor pertandingan barongsai halang rintang Jatim Criswanto membeberkan tim pelatih telah memaksimalkan program persiapan sejak Januari atau awal tahun, sehingga kemenangan tersebut telah cukup menjadi ganjaran untuk semua jerih payah anak asuhnya.
"Mereka ini memiliki semangat yang tinggi dalam berlatih, karena berasal dari Madiun dan tidak berasal dari Kota Surabaya, sehingga pengorbanan untuk latihan jauh dari tempat tinggal harus diapresiasi," kata Criswanto setelah mengikuti proses pengalungan medali di lokasi pertandingan.
Anak asuhnya telah menempuh berbagai program latihan yang dipersiapkan tim pelatih, seperti fisik dan mental, guna mendapatkan hasil yang maksimal.
Bahkan, lanjut dia, dua bulan terakhir anak asuhnya berlatih lebih intens setiap pagi dan sore.
Lebih lanjut Criswanto membeberkan, prestasi itu sudah sesuai dengan target yang ingin dicapai, sehingga dia sangat bersyukur dan mengapresiasi hasil itu.
"Jadi dari tiga nomor (naga kecepatan, barongsai halang rintang, dan barongsai ketangkasan) yang dipertandingkan hari ini, tim pelatih menargetkan emas untuk nomor tersebut," ujar pria paruh baya itu.
Sedangkan untuk medali perunggu menjadi hak dari tim Aceh. Provinsi paling ujung atas di Pulau Sumatera tersebut membukukan waktu total 44 detik dan melakukan tiga kali kesalahan.
Baca juga: Raih emas PON XXI, atlet barongsai Sumut: Kami dilatih dengan keras
Baca juga: Pelatih barongsai Sumut: Kami raih emas PON XXI sesuai target