BRI bukukan laba kuartal I 2014 Rp5,9 triliun
23 April 2014 18:04 WIB
Sejumlah nasabah melakukan transaksi melalui ATM di Bank BRI, Jakarta, Senin (27/8). Untuk meningkatan pelayanan terhadap nasabah saat ini ATM Bank BRI telah mencapai sebanyak 11.111 pada Juli 2012 atau telah menambah 3.819 unit ATM dibandingkan dengan akhir 2011 yang tercatat 7.292 unit di seluruh Indonesia. (FOTO ANTARA/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba kuartal I-2014 sebesar Rp5,9 triliun, tumbuh 17,86 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang Rp5,01 triliun.
"Di tengah fluktuasi kondisi perekonomian Indonesia, kami tetap berhasil mengembangkan bisnis dan laba tetap tumbuh," kata Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni saat jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Baiquni menuturkan, pihaknya secara konsisten menjaga pertumbuhan kredit yang hingga kuartal I-2014 mencapai Rp432,44 triliyn atau tumbuh 19,7 persen (yoy).
"Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan prinsip kehati-hatian sehingga tingkat kredit bermasalah (NPL) dapat dijaga di 0,47 persen," ujar Baiquni.
Baiquni menjelaskan, kredit mikro BRI tumbuh positif sebesar 21,01 persen, meningkat dari Rp112,24 triliun pada kuartal I-2013 menjadi Rp135,83 triliun.
"Pertumbuhan kredit mikro tersebut bahkan melebihi pertumbuhan total kredit BRI," kata Baiquni.
Selain peningkatan outstanding pinjaman, lanjutnya, pertumbuhan tersebut juga menghasilkan peningkatan jumlah debitur. Hingga akhir Maret 2014, jumlah debitur mikro BRI mencapai 6,7 juta orang.
Menurut Baiquni, hal itu berarti dalam pengembangan bisnis mikronya, BRI berhasil menjangkau lebih banyak pengusaha kecil dan terdepan dalam usaha peningkatan financial inclusion di Indonesia.
Sementara itu dari sisi pendanaan, lanjut Baiquni, dana pihak ketiga BRI tumbuh 16,6 persen atau sebesar Rp470,02 triliun, dengan kontribusi sumber dana murah CASA yang tetap dijaga di kisaran 60 persen.
"Di tengah fluktuasi kondisi perekonomian Indonesia, kami tetap berhasil mengembangkan bisnis dan laba tetap tumbuh," kata Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni saat jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Baiquni menuturkan, pihaknya secara konsisten menjaga pertumbuhan kredit yang hingga kuartal I-2014 mencapai Rp432,44 triliyn atau tumbuh 19,7 persen (yoy).
"Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan prinsip kehati-hatian sehingga tingkat kredit bermasalah (NPL) dapat dijaga di 0,47 persen," ujar Baiquni.
Baiquni menjelaskan, kredit mikro BRI tumbuh positif sebesar 21,01 persen, meningkat dari Rp112,24 triliun pada kuartal I-2013 menjadi Rp135,83 triliun.
"Pertumbuhan kredit mikro tersebut bahkan melebihi pertumbuhan total kredit BRI," kata Baiquni.
Selain peningkatan outstanding pinjaman, lanjutnya, pertumbuhan tersebut juga menghasilkan peningkatan jumlah debitur. Hingga akhir Maret 2014, jumlah debitur mikro BRI mencapai 6,7 juta orang.
Menurut Baiquni, hal itu berarti dalam pengembangan bisnis mikronya, BRI berhasil menjangkau lebih banyak pengusaha kecil dan terdepan dalam usaha peningkatan financial inclusion di Indonesia.
Sementara itu dari sisi pendanaan, lanjut Baiquni, dana pihak ketiga BRI tumbuh 16,6 persen atau sebesar Rp470,02 triliun, dengan kontribusi sumber dana murah CASA yang tetap dijaga di kisaran 60 persen.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: