China luncurkan laboratorium meteorologis utama untuk industri energi
4 September 2024 13:07 WIB
Para pekerja memasang bilah turbin angin berkapasitas 16 megawatt pada proyek tahap II ladang angin Zhangpu di Provinsi Fujian, China, pada 19 Juni 2024. ANTARA/Xinhua/Lin Shanchuan.
Beijing (ANTARA) - China meluncurkan sebuah laboratorium terbuka utama yang akan menyediakan layanan berkualitas tinggi bagi industri energi dan memfasilitasi penerapan penelitian meteorologis dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi energi.
Laboratorium itu didirikan bersama oleh Pusat Layanan Meteorologi Publik Administrasi Meteorologi China (China Meteorological Administration/CMA), China Huaneng Group Co., Ltd., dan Institut Fisika Atmosfer (Institute of Atmospheric Physics) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).
Pendirian laboratorium itu merupakan tonggak sejarah dalam mendorong pembangunan sistem tenaga listrik baru di China mengingat adanya hubungan yang erat antara meteorologi dan industri energi, lapor blog ScienceNet.cn pada Minggu (1/9), mengutip pernyataan Shu Yinbiao, akademisi di Akademi Teknik China (Chinese Academy of Engineering) yang juga menjabat sebagai ketua komite akademis laboratorium tersebut.
Meteorologi memiliki kaitan erat dengan energi, terutama pengembangan dan pengoperasian dalam industri sumber daya energi terbarukan seperti energi bayu, energi surya, dan tenaga hidroelektrik, yang sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan iklim, menurut Shen Yanbo, direktur laboratorium tersebut.
Laboratorium itu akan berfokus pada pembangunan sistem energi baru dan sistem tenaga listrik baru, melaksanakan penelitian dalam berbagai bidang seperti penilaian dan prakiraan energi bayu dan surya, peringatan bencana meteorologis, penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), tenaga angin lepas pantai, serta pengoperasian dan pemeliharaan cerdas dalam industri energi baru, urai Shen.
Laboratorium itu didirikan bersama oleh Pusat Layanan Meteorologi Publik Administrasi Meteorologi China (China Meteorological Administration/CMA), China Huaneng Group Co., Ltd., dan Institut Fisika Atmosfer (Institute of Atmospheric Physics) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).
Pendirian laboratorium itu merupakan tonggak sejarah dalam mendorong pembangunan sistem tenaga listrik baru di China mengingat adanya hubungan yang erat antara meteorologi dan industri energi, lapor blog ScienceNet.cn pada Minggu (1/9), mengutip pernyataan Shu Yinbiao, akademisi di Akademi Teknik China (Chinese Academy of Engineering) yang juga menjabat sebagai ketua komite akademis laboratorium tersebut.
Meteorologi memiliki kaitan erat dengan energi, terutama pengembangan dan pengoperasian dalam industri sumber daya energi terbarukan seperti energi bayu, energi surya, dan tenaga hidroelektrik, yang sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan iklim, menurut Shen Yanbo, direktur laboratorium tersebut.
Laboratorium itu akan berfokus pada pembangunan sistem energi baru dan sistem tenaga listrik baru, melaksanakan penelitian dalam berbagai bidang seperti penilaian dan prakiraan energi bayu dan surya, peringatan bencana meteorologis, penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), tenaga angin lepas pantai, serta pengoperasian dan pemeliharaan cerdas dalam industri energi baru, urai Shen.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024
Tags: