Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan agar produk-produk kerajinan juga turut ramah lingkungan sehingga dapat diterima dan bersaing di pasar global.

Presiden Yudhoyono mengatakan hal itu saat membuka Inacraft 2014 yang digelar di Jakarta Convention Centre, Rabu.

"Tetapi ingat, kualitas yang terjaga, dan diperlukan juga produk ramah lingkungan. Konon barang yang tidak ramah lingkungan tidak lolos dalam dunia perdagangan tingkat internasional. Saya minta lingkungan juga diperhatikan," kata Presiden.

Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Negara, seusai membuka, juga meninjau pameran terbesar kerajinan Indonesia tersebut. Dengan menghadirkan 1.600 perusahaan dan UKM serta lebih dari 1.200 stand, Pameran tersebut akan diselenggarakan selama lima hari 23 - 27 April 2014.

Presiden dalam kesempatan itu mengatakan, perlunya terus mendorong pengembangan industri kerajinan. Industri tersebut, menurut Presiden terus tumbuh berkembang, di berbagai pasar dunia dan domestik tentunya.

Untuk itu, Presiden juga menyeru kepada pemerintah dan pemerintah daerah juga turut untuk mengembangkan dan mendukung kesejahteraan para pengrajin.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2013, industri kerajinan berkontribusi Rp92,6 triliun terhadap perekonomian nasional (Produk Domestik Bruto). Sementara total kontribusi industri kreatif (termasuk kerajinan) pada 2013 mencapai Rp641,8 triliun.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengajak agar para pelaku industri terus meningkatkan sumber daya manusia dan meningkatkan kualitasnya, serta menjaga mutunya, sehingga mampu terus mempertahankan pasar dan bahkan memperluas pangsanya.

Sebelum mengakhiri sambutannya Presiden, mengajak para pengunjung untuk ikut membeli produk-produk dalam negeri yang ditawarkan dalam pameran kali ini dengan bahasa Jawa. "Untuk pengunjung, ojo lali lho yo tuku lho yo (jangan lupa ya, beli ya," kata Presiden disambut tepuk tangan.

Sementara itu, Pameran Inacraft 2014 ini ditargetkan dikunjungi oleh 200 ribu orang dengan kontak dagang hingga 9,3 miliar dolar AS untuk pembeli dari luar negeri dan Rp117 miliar transaksi retail.