BNI boyong perajin mitra binaan ke Inacraft 2014
23 April 2014 13:07 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Ibu Herawati Boediono (kanan) Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi (keempat kanan) meninjau UKM batik tulis Lasem hasil Binaan BNI saat membuka pameran kerajinan Inacraft ke-16, di Jakarta, Rabu (23/4). (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memboyong 29 perajin yang menjadi mitra binaannya dari kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah yang memiliki potensi bisnis menjanjikan ke ajang pameran kerajinan terbesar di Indonesia, Inacraft 2014, pada 23--27 April 2014.
Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi mengatakan, 29 mitra binaan tersebut dari berbagai wilayah di Indonesia yang diajak memamerkan produk-produk kerajinan bermutu dengan harapan akan terbuka pasar baru bagi pengembangan bisnis kerajinan mereka.
"Tahun 2014 merupakan ke-10 kalinya BNI mendukung Inacraft sejak tahun 2005. Langkah ini merupakan bukti keseriusan BNI dalam mendukung pelaku usaha yang tengah beranjak membesar dengan berusaha melakukan penetrasi pasar baru," katanya.
Perhelatan tahunan itu dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga berkesempatan hadir mengunjungi stand Mitra Binaan BNI.
Ke-29 mitra binaan BNI memamerkan beragam produk kerajinan yang unik, kreatif, dan khas sesuai dengan daerah asalnya.
Sebut saja Tenun Songket dari Galeri Kampoeng BNI (KBNI) Tenun Sumatera Selatan di Desa Muara, Tenun Silungkang dari Lunto Timur- Kota Sawahlunto, Tenun Sumba dari Suma Timur-Nusa Tenggara Timur, ada juga Kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan dari Kota Banjarmasin, dipamerkan juga Tenun Ikat dari Klungkung, hingga kerajinan batik dari Kampung Batik Laweyan di Jawa Tengah.
BNI juga mengajak perajin tembaga dari Kotagede Yogyakarta, produk Body & Aromaterapi dari Denpasar-Bali, perajin tas dari Petukangan-Jakarta, ada juga kerajinan Sutera Tradisional Sengkang dari Kabupaten Wajo, kerajinan Kaligrafi dari Bandung, dan Sulam Usus dari Lampung Selatan.
"Inacraft perlu mendapatkan dukungan secara terus menerus karena dapat mendorong perkembangan usaha para perajin yang rata-rata mampu bekerja mandiri, handal, inovatif, dan kreatif. Harapannya Inacraft dapat terus menjadi ajang pengenalan dan promosi produk Indonesia yang dari tahun ketahun semakin banyak jumlah peminatnya," ujar Tunggadewi.
Jenis dukungan finansial BNI kepada setiap mitra binaan berlainan satu sama lain, namun terdapat tiga kelompok dukungan yang diberikan, yaitu Kredit Kemitraan sebagai bagian program Corporate Community Responsibility (CCR) BNI, lalu kredit usaha rakyat (KUR) untuk mitra binaan Kredit Kemitraan yang naik kelas dan disediakan kredit hingga Rp 500 juta, serta kredit BNI Wira Usaha (BWU) yang diberikan pada kisaran Rp 50 juta hingga Rp1 miliar.
Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi mengatakan, 29 mitra binaan tersebut dari berbagai wilayah di Indonesia yang diajak memamerkan produk-produk kerajinan bermutu dengan harapan akan terbuka pasar baru bagi pengembangan bisnis kerajinan mereka.
"Tahun 2014 merupakan ke-10 kalinya BNI mendukung Inacraft sejak tahun 2005. Langkah ini merupakan bukti keseriusan BNI dalam mendukung pelaku usaha yang tengah beranjak membesar dengan berusaha melakukan penetrasi pasar baru," katanya.
Perhelatan tahunan itu dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga berkesempatan hadir mengunjungi stand Mitra Binaan BNI.
Ke-29 mitra binaan BNI memamerkan beragam produk kerajinan yang unik, kreatif, dan khas sesuai dengan daerah asalnya.
Sebut saja Tenun Songket dari Galeri Kampoeng BNI (KBNI) Tenun Sumatera Selatan di Desa Muara, Tenun Silungkang dari Lunto Timur- Kota Sawahlunto, Tenun Sumba dari Suma Timur-Nusa Tenggara Timur, ada juga Kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan dari Kota Banjarmasin, dipamerkan juga Tenun Ikat dari Klungkung, hingga kerajinan batik dari Kampung Batik Laweyan di Jawa Tengah.
BNI juga mengajak perajin tembaga dari Kotagede Yogyakarta, produk Body & Aromaterapi dari Denpasar-Bali, perajin tas dari Petukangan-Jakarta, ada juga kerajinan Sutera Tradisional Sengkang dari Kabupaten Wajo, kerajinan Kaligrafi dari Bandung, dan Sulam Usus dari Lampung Selatan.
"Inacraft perlu mendapatkan dukungan secara terus menerus karena dapat mendorong perkembangan usaha para perajin yang rata-rata mampu bekerja mandiri, handal, inovatif, dan kreatif. Harapannya Inacraft dapat terus menjadi ajang pengenalan dan promosi produk Indonesia yang dari tahun ketahun semakin banyak jumlah peminatnya," ujar Tunggadewi.
Jenis dukungan finansial BNI kepada setiap mitra binaan berlainan satu sama lain, namun terdapat tiga kelompok dukungan yang diberikan, yaitu Kredit Kemitraan sebagai bagian program Corporate Community Responsibility (CCR) BNI, lalu kredit usaha rakyat (KUR) untuk mitra binaan Kredit Kemitraan yang naik kelas dan disediakan kredit hingga Rp 500 juta, serta kredit BNI Wira Usaha (BWU) yang diberikan pada kisaran Rp 50 juta hingga Rp1 miliar.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: