Bamsoet mengatakan Sekolah Virtual Kebangsaan itu dapat memasifkan kegiatan internalisasi program Empat Pilar MPR RI di lingkungan warga LDII, khususnya bagi para pengurus, generasi muda dan ustaz maupun ustazah LDII.
"Sekaligus mengajak partisipasi warga LDII dalam berbagai kegiatan sosial-kemasyarakatan yang diselenggarakan oleh MPR RI," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Selain melalui Sekolah Virtual Kebangsaan, dia mengatakan MPR dan LDII juga akan menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di pondok pesantren, sekolah atau madrasah, yayasan, majelis taklim, dan komunitas warga LDII baik di dalam maupun di luar negeri.
Dia mengatakan kerja sama Sosialisasi Empat Pilar MPR RI memiliki makna penting, mengingat ormas keagamaan adalah entitas sosial yang memiliki pengaruh kuat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kehadiran ormas keagamaan, kata dia, cenderung lebih mudah diterima oleh masyarakat, dibandingkan organisasi kemasyarakatan lainnya, karena ormas keagamaan dipimpin oleh tokoh-tokoh agama yang menjadi teladan bagi masyarakat.
"Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap himbauan tokoh agama memiliki persentase yang cukup tinggi, mencapai 51,7 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan kepatuhan terhadap seruan yang disampaikan politisi, yang hanya mencapai 11 persen," kata dia.
Baca juga: Ketua MPR: Kerja sama UNPERBA dan Ditjen PAS implementasi konstitusi
Baca juga: MPR: Komitmen mencerdaskan kehidupan bangsa harus diperkuat