Kunjungan Paus Fransiskus
Anggota KWI tanggapi curhatan masyarakat untuk Paus Fransiskus
3 September 2024 15:11 WIB
Anggota Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sekaligus anggota Karya Kepausan Indonesia Romo Markus Nur Widipranoto saat ditemui di depan Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sekaligus anggota Karya Kepausan Indonesia Romo Markus Nur Widipranoto menanggapi terkait viralnya curhatan masyarakat di media sosial untuk Paus Fransiskus.
“Curhatan masyarakat menurut saya sebagai ungkapan hati, kerinduan hidup yang damai, hidup yang penuh bela rasa, persaudaraan. Tentu hal ini juga sejalan dengan semangat kunjungan Paus sendiri,” kata Nurwidi saat dijumpai di depan Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta Pusat, Selasa.
Nurwidi mengatakan, terkait curhatan masyarakat di media sosial, Paus senantiasa juga akan mendukung hal itu.
"Nantinya, dialog Paus dengan Presiden juga tampaknya akan sampai pada tema-tema persaudaraan, tema-tema bela rasa untuk membangun kehidupan bersama dengan lebih baik," katanya.
Baca juga: DKI imbau pekerja di kawasan Thamrin kerja dari rumah saat misa akbar
Baca juga: Warga bisa lihat Paus saat tiba di Kedubes Vatikan dari jarak 50 meter
Nurwidi pun berharap, Indonesia sebagai negara yang majemuk dengan berbagai macam perbedaan dapat tetap memelihara tali persaudaraan agar tetap erat. Perbedaan yang dimiliki Indonesia dinilainya sebagai karunia Tuhan yang harus disyukuri.
“Perbedaan bukan sebagai suatu hal yang kemudian memecah belah. Tapi sebaliknya, menjadi semacam mosaik yang indah untuk dirajut bersama sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa bersuka cita," kata Nurwidi.
Sebelumnya, viral narasi di media sosial terkait isu-isu kemanusiaan Indonesia yang ditujukan untuk Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu.
Masyarakat pun meminta Paus untuk bertemu dengan Maria Katarina Sumarsih yang merupakan ibu dari seorang aktivis yang gugur dalam Tragedi Semanggi.
Baca juga: MRT Jakarta beroperasi normal saat misa akbar Paus Fransiskus di GBK
Baca juga: Polisi kerahkan 545 personel jaga Kedubes Vatikan saat kunjungan Paus
“Curhatan masyarakat menurut saya sebagai ungkapan hati, kerinduan hidup yang damai, hidup yang penuh bela rasa, persaudaraan. Tentu hal ini juga sejalan dengan semangat kunjungan Paus sendiri,” kata Nurwidi saat dijumpai di depan Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta Pusat, Selasa.
Nurwidi mengatakan, terkait curhatan masyarakat di media sosial, Paus senantiasa juga akan mendukung hal itu.
"Nantinya, dialog Paus dengan Presiden juga tampaknya akan sampai pada tema-tema persaudaraan, tema-tema bela rasa untuk membangun kehidupan bersama dengan lebih baik," katanya.
Baca juga: DKI imbau pekerja di kawasan Thamrin kerja dari rumah saat misa akbar
Baca juga: Warga bisa lihat Paus saat tiba di Kedubes Vatikan dari jarak 50 meter
Nurwidi pun berharap, Indonesia sebagai negara yang majemuk dengan berbagai macam perbedaan dapat tetap memelihara tali persaudaraan agar tetap erat. Perbedaan yang dimiliki Indonesia dinilainya sebagai karunia Tuhan yang harus disyukuri.
“Perbedaan bukan sebagai suatu hal yang kemudian memecah belah. Tapi sebaliknya, menjadi semacam mosaik yang indah untuk dirajut bersama sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa bersuka cita," kata Nurwidi.
Sebelumnya, viral narasi di media sosial terkait isu-isu kemanusiaan Indonesia yang ditujukan untuk Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu.
Masyarakat pun meminta Paus untuk bertemu dengan Maria Katarina Sumarsih yang merupakan ibu dari seorang aktivis yang gugur dalam Tragedi Semanggi.
Baca juga: MRT Jakarta beroperasi normal saat misa akbar Paus Fransiskus di GBK
Baca juga: Polisi kerahkan 545 personel jaga Kedubes Vatikan saat kunjungan Paus
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: