PBB, New York (ANTARA News) - Sebanyak 80 persen bahan senjata kimia telah dikeluarkan dari Suriah atau dimusnahkan, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam taklimat rutin, Senin (21/4).

Menurut Dujarric, Sigrid Kaag --Koordinator Khusus Misi Gabungan Organisasi bagi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dan PBB-- telah mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan kemajuan dalam proses itu.

Di dalam pernyataan tersebut, Kaag mengatakan keterlibatan lebih lanjut diharapkan untuk meraih momentum dan menyelesaikan operasi pemusnahan dalam beberapa hari ke depan. Tujuannya ialah menuntaskan pemusnahan seluruh program senjata kimia negara Arab tersebut dalam tenggat yang ditetapkan oleh Dewan Eksekutif OPCW.

Itu akan memberi sumbangan bagi dipenuhinya tenggat yang ditetapkan oleh Dewan Eksekutif OPCW, termasuk tanggal sasaran 30 Juni bagi penuntasan pemusnahan seluruh program senjata kimia Suriah, kata Xinhua, Selasa pagi.

"Langkah baru dalam gerakan ini positif dan perlu untuk menjamin kemajuan ke arah tenggat ketat," kata Kaag.

Pernyataan tersebut juga mengatakan Suriah sudah lebih jauh menghancurkan kemasan kosong gas mustard, dan membuat kemajuan dalam penutupan produksi senjata kimia dan lokasi penyimpanan.

Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mensahkan satu resolusi pada September lalu untuk membebaskan negara Timur Tengah yang dicabik pertempuran itu dari senjata kimianya. Berdasarkan resolusi tersebut, OPCW diberi mandat untuk mengawasi pemusnahan bahan senjata kimia Suriah.

Pemusnahan bahan paling penting itu dimulai pada awal Januari.

(C003)