Jakarta (ANTARA) - Terdapat sejumlah berita humaniora pada Senin kemarin (2/9) yang mendapatkan perhatian dari pembaca mulai dari sejumlah Kiai Thoriqoh meminta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mengembalikan Jatman ke jalurnya.

Selain itu terdapat pula kajian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengkaji sesar aktif di Gorontalo, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan potensi gempa 15 segmen megathrust serta pemberhentian praktik Dekan Fakultas Kesehatan di Universitas Diponegoro.

Berikut beberapa berita humaniora kemarin yang masih menarik disimak hari ini:


Kiai Thoriqoh minta PBNU bantu kembalikan Jatman ke jalurnya

Sejumlah Kiai Thoriqoh dan pimpinan Jamiyah Ahlith Thoriqoh Al Mutabaroh An Nahdliyah (Jatman) dari berbagai daerah menemui jajaran pengurus PBNU, guna meminta bantuan agar mengembalikan Jatman ke jalurnya.

Selengkapnya baca di sini


BMKG kaji sesar aktif Gorontalo

BMKG bersama dengan sejumlah instansi serta lembaga perguruan tinggi melakukan kajian terkait sesar aktif di wilayah Gorontalo yang merupakan daerah yang terletak pada zona tektonik aktif.

Selengkapnya baca di sini



Peneliti BRIN paparkan potensi gempa 15 segmen megathrust di Indonesia

Peneliti Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nuraini Rahma Hanifa memaparkan berbagai potensi maksimal gempa yang bisa terjadi di 15 segmen megathrust yang ada di Tanah Air, dengan potensi mangnitudo dapat mencapai 9.

Selengkapnya baca di sini



Pemberhentian praktik Dekan FK Undip tak pengaruhi layanan RS Kariadi

Manajemen RS Dr Kariadi menyebut penghentian sementara aktivitas klinis Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Yan Wisnu Prajoko, tidak berdampak terhadap pelayanan rumah sakit rujukan terbesar di Jawa Tengah itu.

Selengkapnya baca di sini