Dekranasda Aceh Besar raih stand terbaik Kriyanusa 2024
2 September 2024 19:40 WIB
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar meraih penghargaan sebagai stand terbaik kategori terunik dan inspiratif pada ajang event Pameran Kerajinan Nusantara dengan label Kriyanusa. ANTARA/ HO-MC Aceh Besar.
Banda Aceh (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar meraih penghargaan sebagai stand terbaik kategori terunik dan inspiratif pada ajang Pameran Kerajinan Nusantara dengan label Kriyanusa.
“Penghargaan ini merupakan bukti dari perjuangan tulus para perajin dan semua tim pendukung dalam melahirkan karya yang layak dikatakan sebagai karya maestro di bidang pembangunan stand,” kata Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar, Cut Rezky Handayani di Jantho, Senin.
Ia menjelaskan penghargaan tersebut diperoleh karena stand Dekranasda Aceh Besar memadukan inovasi, kreatifitas dan estetika pada pameran Dekranas 2024 sehingga memperoleh penghargaan untuk kategori stand terunik dan inspiratif.
Menurut dia keberhasilan tersebut tidak lepas dari komitmen kuat dari para perajin serta pembinaan berkelanjutan yang dilakukan Dekranasda Aceh Besar sehingga hasil produk kerajinan khas Aceh Besar semakin berkualitas, inovatif serta menjawab tantangan pasar.
Ia mengatakan ada tiga jenis produk kerajinan perajin Aceh Besar yang ditampilkan yakni anyaman bili untuk sange, anyaman bili untuk boks (kotak) serta produk songket Abaka.
Ia menambahkan pembinaan berkelanjutan tersebut bukan hanya semata mengejar kuantitas, tapi untuk meningkatkan kualitas produk yang sesuai tuntutan pasar.
“Pembinaan yang kita lakukan juga untuk membumikan kerajinan di tengah masyarakat, terutama kaum milenial, sehingga mereka melihat kerajinan menjadi sebuah sektor ekonomi yang menjanjikan jika dikelola secara profesional,” katanya.
Pihaknya akan terus melakukan pembinaan perajin melalui rangkaian pelatihan, termasuk mendatangkan desainer kelas nasional, agar produk kerajinan--terutama tekstil khas Aceh Besar makin dikenal di pasar luar Aceh.
Baca juga: Total transaksi selama gelaran KriyaNusa 2024 tercatat Rp20,2 miliar
Baca juga: Regenerasi Wastra Indonesia, Kriyanusa 2024 Hadirkan Karya Perajin Muda
Baca juga: KriyaNusa 2024 manfaatkan sosial media untuk promosi
“Penghargaan ini merupakan bukti dari perjuangan tulus para perajin dan semua tim pendukung dalam melahirkan karya yang layak dikatakan sebagai karya maestro di bidang pembangunan stand,” kata Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar, Cut Rezky Handayani di Jantho, Senin.
Ia menjelaskan penghargaan tersebut diperoleh karena stand Dekranasda Aceh Besar memadukan inovasi, kreatifitas dan estetika pada pameran Dekranas 2024 sehingga memperoleh penghargaan untuk kategori stand terunik dan inspiratif.
Menurut dia keberhasilan tersebut tidak lepas dari komitmen kuat dari para perajin serta pembinaan berkelanjutan yang dilakukan Dekranasda Aceh Besar sehingga hasil produk kerajinan khas Aceh Besar semakin berkualitas, inovatif serta menjawab tantangan pasar.
Ia mengatakan ada tiga jenis produk kerajinan perajin Aceh Besar yang ditampilkan yakni anyaman bili untuk sange, anyaman bili untuk boks (kotak) serta produk songket Abaka.
Ia menambahkan pembinaan berkelanjutan tersebut bukan hanya semata mengejar kuantitas, tapi untuk meningkatkan kualitas produk yang sesuai tuntutan pasar.
“Pembinaan yang kita lakukan juga untuk membumikan kerajinan di tengah masyarakat, terutama kaum milenial, sehingga mereka melihat kerajinan menjadi sebuah sektor ekonomi yang menjanjikan jika dikelola secara profesional,” katanya.
Pihaknya akan terus melakukan pembinaan perajin melalui rangkaian pelatihan, termasuk mendatangkan desainer kelas nasional, agar produk kerajinan--terutama tekstil khas Aceh Besar makin dikenal di pasar luar Aceh.
Baca juga: Total transaksi selama gelaran KriyaNusa 2024 tercatat Rp20,2 miliar
Baca juga: Regenerasi Wastra Indonesia, Kriyanusa 2024 Hadirkan Karya Perajin Muda
Baca juga: KriyaNusa 2024 manfaatkan sosial media untuk promosi
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: