Menko PMK: Kunjungan Paus Fransiskus kehormatan bagi Indonesia
2 September 2024 16:38 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (depan kiri) dalam konferensi pers terkait operasi modifikasi cuaca di IKN di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (2/9/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menyatakan bahwa kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus merupakan suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia.
“Kalau dari sisi pemerintah, ini suatu kehormatan yang luar biasa untuk pemerintah dan rakyat Indonesia. Kehadiran Paus Fransiskus akan kita sambut sebaik mungkin, karena beliau adalah tamu negara sekaligus tamu rakyat Indonesia,” kata Muhadjir saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin.
Ia menegaskan persiapan kedatangan Paus Fransiskus juga telah dilakukan secara maksimal melalui berbagai diskusi terkait isu kekinian dengan berbagai kelompok masyarakat.
“Sudah siap semuanya, termasuk diskusi-diskusi berkaitan dengan masalah atau isu yang sekarang menjadi tema besar dari Paus, sudah dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat maupun pemerintah,” ujar Menko Muhadjir.
Baca juga: Menag: Kunjungan Paus bukti hubungan Indonesia dan Vatikan erat
Sementara itu Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memandang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi bukti bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dengan Vatikan terjalin erat.
"(Kunjungan) ini menunjukkan hubungan yang sangat erat antara Indonesia dan Vatikan. Kenapa begitu? Karena tidak semua negara pernah dikunjungi oleh Bapak Paus," ujar Menag Yaqut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.
Menag mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ini sangat berharga. Sebab, tidak semua negara pernah dikunjungi Paus. Bahkan, Argentina yang menjadi tanah kelahirannya belum sempat dikunjungi.
Paus Fransiskus yang merupakan Pemimpin Takhta Suci Vatikan dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9). Kemudian Paus Fransiskus pada Rabu (4/9) dijadwalkan berkunjung ke Istana Merdeka, Jakarta, dan dia bakal disambut oleh Presiden RI Joko Widodo.
Baca juga: Dubes: Kunjungan Paus Fransiskus untuk apresiasi kebebasan beragama
Paus Fransiskus kemudian bakal melanjutkan agendanya bertemu jemaat di Katedral dan jemaat Katolik Muda Grha Pemuda.
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia itu pada Kamis (5/9) dijadwalkan berkunjung ke Masjid Istiqlal di Jakarta, kemudian pada pukul 17.00 WIB, dia bakal memimpin misa suci akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Terakhir pada Jumat (6/9), Paus Fransiskus bakal meninggalkan Jakarta menuju Port Moresby, Papua Nugini. Dia berangkat ke Port Moresby dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Baca juga: Masyarakat perbatasan Papua antusias sambut kedatangan Paus di Vanimo
“Kalau dari sisi pemerintah, ini suatu kehormatan yang luar biasa untuk pemerintah dan rakyat Indonesia. Kehadiran Paus Fransiskus akan kita sambut sebaik mungkin, karena beliau adalah tamu negara sekaligus tamu rakyat Indonesia,” kata Muhadjir saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin.
Ia menegaskan persiapan kedatangan Paus Fransiskus juga telah dilakukan secara maksimal melalui berbagai diskusi terkait isu kekinian dengan berbagai kelompok masyarakat.
“Sudah siap semuanya, termasuk diskusi-diskusi berkaitan dengan masalah atau isu yang sekarang menjadi tema besar dari Paus, sudah dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat maupun pemerintah,” ujar Menko Muhadjir.
Baca juga: Menag: Kunjungan Paus bukti hubungan Indonesia dan Vatikan erat
Sementara itu Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memandang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi bukti bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dengan Vatikan terjalin erat.
"(Kunjungan) ini menunjukkan hubungan yang sangat erat antara Indonesia dan Vatikan. Kenapa begitu? Karena tidak semua negara pernah dikunjungi oleh Bapak Paus," ujar Menag Yaqut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.
Menag mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ini sangat berharga. Sebab, tidak semua negara pernah dikunjungi Paus. Bahkan, Argentina yang menjadi tanah kelahirannya belum sempat dikunjungi.
Paus Fransiskus yang merupakan Pemimpin Takhta Suci Vatikan dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9). Kemudian Paus Fransiskus pada Rabu (4/9) dijadwalkan berkunjung ke Istana Merdeka, Jakarta, dan dia bakal disambut oleh Presiden RI Joko Widodo.
Baca juga: Dubes: Kunjungan Paus Fransiskus untuk apresiasi kebebasan beragama
Paus Fransiskus kemudian bakal melanjutkan agendanya bertemu jemaat di Katedral dan jemaat Katolik Muda Grha Pemuda.
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia itu pada Kamis (5/9) dijadwalkan berkunjung ke Masjid Istiqlal di Jakarta, kemudian pada pukul 17.00 WIB, dia bakal memimpin misa suci akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Terakhir pada Jumat (6/9), Paus Fransiskus bakal meninggalkan Jakarta menuju Port Moresby, Papua Nugini. Dia berangkat ke Port Moresby dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Baca juga: Masyarakat perbatasan Papua antusias sambut kedatangan Paus di Vanimo
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: