Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menyatakan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional Ke-30 akan memaksimalkan layanan digital sejak dalam pendaftaran, penyelenggaraan, penilaian, hingga pengumuman.

"Penyelenggaraan MTQ ke-30 kita ikhtiarkan, kita upayakan penyelenggaraan serba digital, mulai pendaftaran hingga pengumumannya. Ini harapan transformasi digital di Kemenag sudah sesuai dengan peta jalan yang sudah dibuat Kemenag," ujar Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo di Jakarta, Senin.

MTQ Nasional ke-30 yang berlangsung dari tanggal 6-16 September 2024, dipusatkan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Wibowo mengatakan ada empat layanan dalam penyelenggaraan MTQ ke-30 yang seluruhnya terhubung dalam layanan digital. Pertama, aplikasi E-MTQ.

Baca juga: Pemprov Kaltim siapkan tiga paket wisata layani kafilah MTQ Nasional

Baca juga: Pemprov Kaltim siapkan 1.566 kamar untuk akomodasi MTQ Nasional XXX
Aplikasi E-MTQ ini digunakan untuk proses pendaftaran dan verifikasi peserta. Dengan sistem tersebut, Kemenag ingin memastikan data peserta terverifikasi secara akurat dan valid.

"Kita bekerja sama dengan Disdukcapil agar tidak ada transfer peserta. Jadi peserta akan murni mewakili daerah. Dengan semacam itu akan mengurangi bahkan meminimalisir potensi kecurangan selama mengikuti lomba itu," kata Wibowo.

Kemudian, E-Scoring. Semua peserta dan masyarakat umum bisa langsung melihat skor yang diperoleh secara real time. Usai mengikuti lomba, skor yang diperoleh peserta akan otomatis terinput.

"Ini juga akan meminimalisir kecurangan," kata dia.

Ketiga, E-Marka. Aplikasi ini merupakan bank soal. Ada 5.230 bank soal dengan kerahasiaan yang terjamin. Aplikasi ini dikembangkan sebagai alat pengacak soal dan bahan bacaan (maqra) agar bisa dilakukan secara lebih transparan, akurat dan meminimalkan potensi kesalahan atau manipulasi soal.

"Ada aplikasi dengan cara semacam itu menghindari spekulasi. Akan menuntut peserta untuk memiliki kapasitas yang maksimal. Mereka akan tahu soal saat mereka akan mengambil undian, sangat rahasia," kata dia.

Terakhir, seluruh perhelatan MTQ di setiap cabang akan disiarkan langsung melalui berbagai laman media sosial.

"Sehingga publik bisa memberikan masukan dan kontrol dalam perbaikan. Kita juga menyiapkan Bimas Islam TV dalam rangka meningkatkan objektivitas penyelenggaraan MTQ," kata dia.

Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengatakan panitia telah menetapkan sebanyak 1.998 peserta yang akan mengikuti MTQ ke-30 di Provinsi Kalimantan Timur, yang terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan pada September 2024 nanti.

"Ini berasal dari 2.377 pendaftar yang telah didaftarkan oleh Pemprov. Ada aplikasi pendaftaran, tapi kemudian kita lakukan validasi dan verifikasi untuk memastikan peserta itu yang mewakili provinsi masing-masing," katanya.

Ada delapan cabang lomba dalam MTQ ke-30 yakni Tilawah Al Quran, Qira'at Al Quran, Hafalan Al Quran, Tafsir Al Quran (Indonesia, Arab, Inggris), Fahmil Al Quran, Syarhil Al Quran, Seni Kaligrafi Al Quran, dan Karya Tulis Ilmiah Al Quran.

"MTQ tidak semata-mata ajang musabaqah, tapi sosial budaya. Bersamaan dengan itu ada pameran dan halal food, diikuti oleh UMKM di Kaltim dan lainnya, termasuk negara anggota MABIMS akan hadir dalam kegiatan tersebut," kata dia.*

Baca juga: Riau matangkan persiapan kafilah untuk MTQ Nasional Ke-30 di Kaltim

Baca juga: Sebanyak 1.998 peserta akan ikuti MTQ Nasional ke-30 di Kaltim