MSP & IAF Bali
Parlemen Indonesia bangun kolaborasi setara dengan Afrika
1 September 2024 19:13 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani (kedua kanan) berfoto bersama dengan perwakilan delegasi Forum Parlemen Indonesia Afrika (IAPF) 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (1/9/2024) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Badung, Bali (ANTARA) - Parlemen Indonesia menekankan pentingnya membangun kolaborasi yang setara dengan parlemen negara-negara di kawasan Afrika untuk bersama mendorong kemajuan pembangunan di berbagai bidang.
“Bukan hubungan yang saling mendominasi atau didikte oleh kepentingan sepihak,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani di sela penutupan Forum Parlemen Indonesia Afrika (IAPF) 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Menurut dia, prinsip dalam menentukan nasib sendiri, penghormatan terhadap kedaulatan, dan kesetaraan politik dinilai masih relevan di tengah situasi dunia yang semakin kompleks.
Prinsip kesetaraan tersebut terinspirasi dari Dasasila Bandung yang menjadi hasil dari Konferensi Asia Afrika pada 1955, sebuah pertemuan penting yang menjadi tonggak bersejarah.
“Kita harus berdiri bersama melawan kebijakan berbagai negara yang menghambat kemajuan negara berkembang seperti kebijakan diskriminasi dan proteksionisme,” imbuhnya.
Isu Palestina juga tidak lepas dari pembahasan yang disampaikan perwakilan parlemen Indonesia dan Afrika yang menginginkan penghentian genosida di Gaza, memastikan gencatan senjata dan mendukung kemerdekaan penuh Palestina.
Pada penutupan forum itu, Puan juga menegaskan tanggung jawab besar untuk generasi masa depan.
Apalagi Afrika memiliki kesamaan dengan Indonesia di antaranya terkait bonus demografi.
Afrika, ujar dia, diperkirakan memiliki 42 persen dari seluruh populasi pemuda dunia pada 2030 dan Indonesia memasuki puncak penduduk produktif dengan hampir 60 persen warganya berusia muda.
Untuk itu, dalam forum tersebut kembali ditegaskan pembangunan yang memprioritaskan kepada manusia sehingga pada forum tersebut melibatkan perwakilan elemen masyarakat di antaranya pemuda, perempuan, dan kaum yang termarjinalkan.
IAPF 2024, lanjut dia, juga memetakan sejumlah potensi kerja sama selatan-selatan di berbagai bidang seperti pertanian, kesehatan, industri, investasi dan perdagangan sehingga keragaman potensi tersebut dapat mendorong kemajuan bersama di Afrika dan Indonesia.
Berdasarkan data Bank Pembangunan Afrika, Afrika menjadi benua dengan pertumbuhan tertinggi kedua di dunia dengan proyeksi pertumbuhan ekonominya mencapai 3,7 persen pada 2024.
Sedangkan pada 2025, pertumbuhan ekonomi negara-negara di Afrika diperkirakan tumbuhan mencapai 4,3 persen.
Geliat ekonomi itu sejalan dengan pertumbuhan positif di Indonesia yakni ekonomi diproyeksi tumbuh 5,3 persen pada 2024 dan diperkirakan tumbuh 5,2 persen pada 2025.
Sementara itu, pada IAPF itu dihadiri delegasi parlemen dari 20 negara di Afrika yang sebagian besar dipimpin langsung ketua parlemennya.
Beberapa negara di kawasan Afrika yang hadir itu di antaranya dari Algeria, Angola, Benin, Burundi, Djibouti, Eswatini, Ghana, Kenya, Malawi, Mauritius, Maroko, Nigeria, Tanzania, Tunisia, Zimbabwe, Etiopia, Libya, Mozambik, Somalia, dan Afrika Selatan.
Baca juga: IAPF sepakati peran penting parlemen perkuat kerja sama RI-Afrika
Baca juga: Puan singgung hubungan kesetaraan dengan Afrika demi perkuat kerjasama
“Bukan hubungan yang saling mendominasi atau didikte oleh kepentingan sepihak,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani di sela penutupan Forum Parlemen Indonesia Afrika (IAPF) 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Menurut dia, prinsip dalam menentukan nasib sendiri, penghormatan terhadap kedaulatan, dan kesetaraan politik dinilai masih relevan di tengah situasi dunia yang semakin kompleks.
Prinsip kesetaraan tersebut terinspirasi dari Dasasila Bandung yang menjadi hasil dari Konferensi Asia Afrika pada 1955, sebuah pertemuan penting yang menjadi tonggak bersejarah.
“Kita harus berdiri bersama melawan kebijakan berbagai negara yang menghambat kemajuan negara berkembang seperti kebijakan diskriminasi dan proteksionisme,” imbuhnya.
Isu Palestina juga tidak lepas dari pembahasan yang disampaikan perwakilan parlemen Indonesia dan Afrika yang menginginkan penghentian genosida di Gaza, memastikan gencatan senjata dan mendukung kemerdekaan penuh Palestina.
Pada penutupan forum itu, Puan juga menegaskan tanggung jawab besar untuk generasi masa depan.
Apalagi Afrika memiliki kesamaan dengan Indonesia di antaranya terkait bonus demografi.
Afrika, ujar dia, diperkirakan memiliki 42 persen dari seluruh populasi pemuda dunia pada 2030 dan Indonesia memasuki puncak penduduk produktif dengan hampir 60 persen warganya berusia muda.
Untuk itu, dalam forum tersebut kembali ditegaskan pembangunan yang memprioritaskan kepada manusia sehingga pada forum tersebut melibatkan perwakilan elemen masyarakat di antaranya pemuda, perempuan, dan kaum yang termarjinalkan.
IAPF 2024, lanjut dia, juga memetakan sejumlah potensi kerja sama selatan-selatan di berbagai bidang seperti pertanian, kesehatan, industri, investasi dan perdagangan sehingga keragaman potensi tersebut dapat mendorong kemajuan bersama di Afrika dan Indonesia.
Berdasarkan data Bank Pembangunan Afrika, Afrika menjadi benua dengan pertumbuhan tertinggi kedua di dunia dengan proyeksi pertumbuhan ekonominya mencapai 3,7 persen pada 2024.
Sedangkan pada 2025, pertumbuhan ekonomi negara-negara di Afrika diperkirakan tumbuhan mencapai 4,3 persen.
Geliat ekonomi itu sejalan dengan pertumbuhan positif di Indonesia yakni ekonomi diproyeksi tumbuh 5,3 persen pada 2024 dan diperkirakan tumbuh 5,2 persen pada 2025.
Sementara itu, pada IAPF itu dihadiri delegasi parlemen dari 20 negara di Afrika yang sebagian besar dipimpin langsung ketua parlemennya.
Beberapa negara di kawasan Afrika yang hadir itu di antaranya dari Algeria, Angola, Benin, Burundi, Djibouti, Eswatini, Ghana, Kenya, Malawi, Mauritius, Maroko, Nigeria, Tanzania, Tunisia, Zimbabwe, Etiopia, Libya, Mozambik, Somalia, dan Afrika Selatan.
Baca juga: IAPF sepakati peran penting parlemen perkuat kerja sama RI-Afrika
Baca juga: Puan singgung hubungan kesetaraan dengan Afrika demi perkuat kerjasama
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: