Bengkulu (ANTARA) - Bank Indonesia mempertemukan agregator dengan pegiat dan petani dalam Bencoolen Fest Cerita Kopi 2024 sebagai langkah membuka akses pemasaran lebih luas komoditas pertanian masyarakat Bengkulu.
"Kami pertemukan langsung, berinteraksi langsung antara offtaker agregator dengan petani kita, langsung ditemukan pasarnya, karena walaupun petani produksi sebagus apapun, sebanyak apapun, kalau pasarnya tidak terbuka, tidak dipertemukan, juga susah untuk memasarkan hasil pertanian," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Wahyu Yuwana di Bengkulu, Minggu.
Menurut dia, hasil pertanian kopi Bengkulu berlimpah, namun hasilnya dijual ke provinsi tetangga seperti Lampung, sehingga kopi Bengkulu lebih sulit dikenal pasar nasional maupun internasional.
Dampaknya, harga yang didapat petani tidak sebanding karena tidak menjual langsung ke pasarnya, malah melalui perantara pengumpul di daerah lain.
Oleh karena itu, Bank Indonesia lewat kegiatan Bencoolen Fest 2024 membuat acara khusus yakni cerita kopi, memperkenalkan kopi Bengkulu, lomba pengolahan kopi, kecakapan barista dan membuat bazar stan UMKM Bengkulu pegiat kopi.
"Yang kedua kegiatan ini juga kolaborasi dengan pemerintah daerah, dengan Kementerian Keuangan, bahkan perbankan," ucap Wahyu.
Pelibatan perbankan menurut Wahyu juga untuk mempertemukan pegiat UMKM dengan sumber pendanaan. Hal tersebut diharapkan membuat UMKM Bengkulu semakin kuat dan naik kelas dengan kecukupan modal untuk memproduksi produk mereka.