Ankara (ANTARA) - Korea Selatan pada Sabtu melakukan upaya disinfeksi setelah kasus demam babi Afrika (African swine fever/ASF) dipastikan terjadi di sebuah peternakan babi, menurut laporan Yonhap News.
Kasus yang terjadi di Gimpo, Provinsi Gyeonggi, itu merupakan kasus ke-8 di Korsel sepanjang tahun ini.
Kasus tersebut muncul tiga hari menjelang liburan Chuseok pada 20-22 September, ketika masyarakat Korea melakukan ritual penghormatan bagi para leluhur dan mengunjungi makam mereka.
Pihak berwenang Korsel yang menyelidiki peternakan tersebut menerapkan langkah-langkah karantina darurat untuk mencegah penyebaran ASF.
"Mengingat tren wabah ASF yang sering terjadi pada musim gugur, kemungkinan besar wabah akan berlanjut," kata Kim Jong-ku dari Kementerian Pertanian.
Dia memperingatkan bahwa pergerakan sejumlah besar orang selama liburan bisa meningkatkan risiko penyebaran ASF lebih lanjut.
ASF tidak menulari manusia, tetapi sangat menular dan mematikan pada babi, baik yang dipelihara maupun yang hidup liar.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: 34 ribu babi di Italia dimusnahkan cegah penularan demam babi
Baca juga: Presiden Filipina simpulkan uji vaksin demam babi capai kemajuan
Korsel temukan lagi kasus demam babi Afrika
31 Agustus 2024 17:47 WIB
Arsip - Petugas sedang mengambil sampel darah babi untuk diperiksa terkait temuan Singapura bahwa babi asal Pulau Bulan, Batam, terkena penyakit demam babi Afrika (ASF). (ANTARA/HO-Kementan)
Penerjemah: Primayanti
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: