Kehadiran posko siaga yang beroperasi selama 24 jam berguna untuk memastikan respon cepat terhadap segala kemungkinan gangguan listrik.
Baca juga: PLN siapkan SPKLU bagi 716 kendaraan listrik selama KTT IAF
Dengan daya mampu mencapai 8.919 MW dan beban puncak sebesar 5.882 MW, kata dia, PLN memiliki cadangan daya sebesar 3.037 MW atau 34,05 persen yang siap digunakan selama masa siaga.
Sebanyak 496 personel siaga dikerahkan untuk mengawal kegiatan itu. Berbagai peralatan pendukung disiagakan, mulai dari 33 unit "Uninterruptable Power Supply" (UPS) total daya 10.970 kVA, 7 Unit Kabel Bergerak (UKB), 10 Unit Gardu Bergerak (UGB) total daya 7.980 kVA, serta 22 unit genset total daya 26.685 kVA.
Baca juga: PLN operasikan PLTS "ground mounted" terbesar di Indonesia
Tidak hanya memastikan keandalan pasokan listrik, PLN UID Jakarta Raya juga menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) khusus untuk menyuplai kebutuhan pengisian daya 58 kendaraan listrik delegasi dan 5 bus listrik operasional yang bertugas selama agenda ini.
"Khusus untuk melayani kendaraan listrik delegasi dan operasional, terdapat 40 personil khusus yang akan mengawal keandalan SPKLU," ujarnya.
Dalam apel tersebut, Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta, yang diwakili oleh Romo Yohanes Deodatus menyampaikan apresiasinya terhadap langkah PLN.
"Kami sangat menghargai upaya PLN dalam memastikan keandalan pasokan listrik selama kunjungan Paus Fransiskus. Kunjungan ini adalah momen bersejarah dan sangat penting bagi kami, dan dukungan dari PLN tentu memberikan kontribusi dalam kesuksesan acara ini," kata Romo Yohanes.