Saiful mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah umat Muslim terbanyak di dunia memiliki potensi yang besar dalam pemanfaatan dana wakaf untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Wamenag dorong upaya modernisasi tata kelola wakaf Indonesia oleh BWI
Baca juga: BWI utamakan kredibilitas lembaga dalam pengelolaan wakaf
Saiful juga mengatakan sekitar 100 juta kelas menengah di Indonesia dapat didorong untuk tidak hanya bisa mewujudkan kesalehan individu, namun juga kesalehan sosial.
Hal tersebut, menurut dia, dapat menjadikan masyarakat menemukan titik tengahnya, di mana yang kaya bisa membantu yang miskin, dan yang miskin bisa terbantu oleh yang kaya.
"Sehingga dengan potensi yang ada mudah-mudahan akan bisa menunjang program strategis nasional, seperti mengentaskan kemiskinan, stunting, dan lain sebagainya dengan potensi wakaf yang akan terus digali," ucapnya.
Senada dengan Wamenag, Ketua BWI Kamaruddin Amin juga mengatakan wakaf tidak hanya merupakan bentuk ibadah, namun wakaf juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan sosioekonomi masyarakat, sehingga dapat meminimalisasi ketimpangan sosial yang terjadi.
Baca juga: BWI serukan Gerakan Indonesia Berwakaf dalam peringatan Harlah ke-17
Baca juga: Kemenag paparkan upaya filantropi zakat dan wakaf Indonesia pada IF20