"Kondisinya setelah dicek petugas kami memang penuh lumpur. Sedimen saat ini hampir setengah dari kedalaman saluran. Karena itu, pihaknya mempercepat pekerjaan sebelum masuk musim penghujan," kata Eli di Jakarta, Jumat.
Eli menjelaskan saluran di jalan tersebut memiliki lebar sekitar 60 centimeter (cm) dan tinggi 60 cm. Setelah dilakukan pengurasan, diketahui ketinggian sedimen lumpur dalam saluran mencapai 30 cm.
Pekerjaan pengurasan yang meliputi sepanjang 950 meter saluran di kedua sisi jalan ini melibatkan sebanyak 15 petugas Satuan Pelaksana (Satpel) SDA Tanah Abang.
Menurut Eli, pekerjaan sudah dilaksanakan sejak Senin (5/8) lalu. Hingga Rabu (28/8) lalu, progres pekerjaan pengurasan saluran di sisi timur jalan telah mencapai 39 persen atau 355 meter.
Sedangkan progres pengerjaan pengurasan saluran di sisi timur jalan telah mencapai 315 meter atau sekitar 33 persen.Menurut Eli, pekerjaan sudah dilaksanakan sejak Senin (5/8) lalu. Hingga Rabu (28/8) lalu, progres pekerjaan pengurasan saluran di sisi timur jalan telah mencapai 39 persen atau 355 meter.
"Target kami pengerjaan pengurasan seluruhnya rampung akhir September," tegas Eli.
Sementara itu, warga RW 17 Kelurahan Kebon Melati, Rahmat mengapresiasi pengerjaan pengurasan yang dilakukan jajaran Pemerintah Kota Jakarta Pusat ini.
Rahmat berharap setelah dilakukan pengurasan saluran tidak melimpas saat terjadi hujan deras.
"Kami berharap sesegera mungkin rampung sehingga sebelum musim penghujan sudah tuntas," ujar Rahmat.
Baca juga: SDA Jakbar rehabilitasi saluran air sepanjang 350 meter di Cengkareng
Baca juga: Heru minta warga rawat Waduk Batu Bangkong di Cipayung
Baca juga: Jakpus perbesar saluran di Jalan Cempaka Putih untuk antisipasi banjir
Baca juga: SDA Jakbar rehabilitasi saluran air sepanjang 350 meter di Cengkareng
Baca juga: Heru minta warga rawat Waduk Batu Bangkong di Cipayung
Baca juga: Jakpus perbesar saluran di Jalan Cempaka Putih untuk antisipasi banjir