Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Transportasi sementara Malaysia Hishammudin Hussein Rabu mengatakan bahwa kabinet Malaysia akan membahas pembentukan satu panel ahli internasional untuk menyelidiki insiden hilangnya pesawat MH370 Malaysia Airlines.

Dia mengatakan, kabinet akan membicarakan masalah itu untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Malaysia punya tidak punya apa-apa yang disembunyikan.

"Kami membentuk panel penyelidikan yang terdiri dari para ahli dari seluruh dunia ... yang dihormati, dipercaya dan siapa yang akan membuat keputusan serta menyelidiki tanpa rasa takut," tambahnya.

Dia juga mengatakan bahwa Malaysia telah mengirimkan kapal lain tambahan, Bunga Mas 6 ke perairan Perth, Australia, untuk membantu dalam upaya pencarian.

Sementara itu, kendaraan Bawah Air Mandiri, Bluefin-21, yang mencari pesawat jet Malaysia yang hilang, dipaksa naik ke permukaan laut lagi, Rabu pagi, untuk memperbaiki masalah teknik.

Bluefin-21 belakangan dioperasikan lagi, kata Pusat Koordinasi Gabungan (JACC) dalam perubahan terakhir informasinya Rabu.

Menurut JACC, kapal selam tanpa awak milik Angkatan Laut AS itu dipaksa naik ke permukaan air lagi setelah dioperasikan kembali pada Selasa malam, untuk misi selama 20 jam, karena mengalami masalah teknik.

Sewaktu di dermaga, datanya diunduh, kata JACC.

Bluefin-21 kemudian digunakan lagi dan saat ini masih melanjutkan pencarian bawah airnya, kata JACC.

Ditambahkan bahwa analisis awal data yang diunduh pada Rabu pagi tak menunjukkan pendeteksian penting.

Kendaraan tanpa awak bawah air itu pertama kali diluncurkan untuk operasi 16-jam Senin, tetapi dipaksa membatalkan penggelaran awalnya Selasa karena Bluefin-21 telah melewati batas kedalamannya, demikian Xinhua melaporkan.

(H-AK)