Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku sedang mengkaji mekanisme akusisi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terhadap saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

"Aksi korporasi itu tujuannya harus dalam rangka mendukung industri keuangan di Indonesia yang sehat sehingga dapat menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN ke depannya," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan bahwa sebagai perusahaan publik ada aturan yang harus diperhatikan dan wajib memenuhinya terkait aksi korporasi itu.

"Setiap aksi korporasi harus dilaporkan, ada fortmat standarnya. Kedua emiten sudah melapor tinggal proses yang sekarang sedang kita pelajari," ucapnya.

Meski sudah melapor ke OJK, namun Muliaman mengaku bahwa pihaknya belum mengetahui mekanisme akuisisi yang akan dilakukan Bank Mandiri Tbk terhadap Bank Tabungan Negara Tbk.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan saham sesi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat saham BMRI turun 175 poin menjadi Rp9.800 per lembar saham. Sementara saham BBTN terkoreksi 10 poin menjadi Rp1.395 per lembar saham.

Sedangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI bergerak menguat sebesar 11,84 poin atau 0,24 persen ke posisi 4.884,85.