Sudinkes Jakbar catat tiga kasus terduga cacar monyet
30 Agustus 2024 19:29 WIB
Arsip foto - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan terkait Mpox di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/8/2024). ANTARA/Andi Firdaus/aa.
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat mencatat tiga kasus terduga (suspect) cacar monyet (Monkeypox) yang saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan.
"Baru suspect (terduga) masih menunggu hasil laboratorium," kata Kepala Sudinkes Jakarta Barat, Erizon Safari melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.
Adapun satu dari ketiganya dirawat di rumah sakit sementara dua orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Dirawat di rumah sakit satu pasien, dua lagi isolasi di rumah, menunggu hasil laboratorium," lanjut Erizon.
Hingga kini, Erizon juga belum merinci gejala fisik yang didapat dari ketiga pasien.
Diketahui, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksin untuk cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita human immunodeficiency virus atau HIV.
"Vaksin Mpox kita berikan, Mpox itu enggak menular, di situ-situ saja, jarang. Itu biasanya ke kelompok tertentu kayak HIV. Jadi, yang kita vaksin di kelompok itu-itu saja, dan yang swasta (rumah sakit) nanti kita juga sebarkan," ujar Menkes di RSCM, Jakarta, Jumat.
Ia menegaskan hingga saat ini stok vaksin untuk Mpox masih aman dan mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Aman, tenang itu tenang (stok vaksin), yang penting perilaku baik, karena kayak HIV itu penularan Mpox," katanya.
Baca juga: Dokter luruskan kesalahpahaman terkait mitos tentang cacar
Baca juga: Menparekraf minta tingkatkan kewaspadaan Mpox di Bandara Ngurah Rai
Baca juga: Menkes: Vaksin Mpox masih menyasar kelompok tertentu seperti HIV
"Baru suspect (terduga) masih menunggu hasil laboratorium," kata Kepala Sudinkes Jakarta Barat, Erizon Safari melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.
Adapun satu dari ketiganya dirawat di rumah sakit sementara dua orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Dirawat di rumah sakit satu pasien, dua lagi isolasi di rumah, menunggu hasil laboratorium," lanjut Erizon.
Hingga kini, Erizon juga belum merinci gejala fisik yang didapat dari ketiga pasien.
Diketahui, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksin untuk cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita human immunodeficiency virus atau HIV.
"Vaksin Mpox kita berikan, Mpox itu enggak menular, di situ-situ saja, jarang. Itu biasanya ke kelompok tertentu kayak HIV. Jadi, yang kita vaksin di kelompok itu-itu saja, dan yang swasta (rumah sakit) nanti kita juga sebarkan," ujar Menkes di RSCM, Jakarta, Jumat.
Ia menegaskan hingga saat ini stok vaksin untuk Mpox masih aman dan mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Aman, tenang itu tenang (stok vaksin), yang penting perilaku baik, karena kayak HIV itu penularan Mpox," katanya.
Baca juga: Dokter luruskan kesalahpahaman terkait mitos tentang cacar
Baca juga: Menparekraf minta tingkatkan kewaspadaan Mpox di Bandara Ngurah Rai
Baca juga: Menkes: Vaksin Mpox masih menyasar kelompok tertentu seperti HIV
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: