Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan aktivitas nelayan kembali normal pasca-gempa bermagnitudo 5,8 yang mengguncang wilayah itu beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul Wahid Supriyadi di Gunungkidul, Jumat, mengatakan sampai dengan saat ini kondisi yang ada di lapangan masih berjalan normal seperti biasa, tidak ada laporan berkaitan dengan dampak gempa di perairan laut arah barat Gunungkidul pada 26 Agustus 2024.

"Hasil tangkapan ikan juga masih dinamis untuk berbagai jenis ikan. Bahkan benih bening lobster (BBL) ada peningkatan hasil tangkapan berdasarkan laporan dan permohonan SKA BBL yang masuk naik tiga kali lipat hasilnya dari sebelum gempa terjadi," kata Wahid.

Ia mengatakan kerja sama DKP Gunungkidul dengan BMKG Yogyakarta dalam penyelenggaraan sekolah lapang cuaca nelayan yang diadakan beberapa kali sangat bermanfaat untuk nelayan.

"Sekolah lapang cuaca nelayan untuk pemanfaatan Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) sebagai sistem informasi cuaca maritim interaktif dan sangat berguna bagi nelayan dalam menjalan aktivitas nelayan melaut," katanya.

Baca juga: DKP Gunungkidul salurkan 296 paket alat tangkap ikan kepada nelayan

Baca juga: PDAM.Gunungkidul diminta inovasi mencari sumber mata air


Lebih lanjut, Wahid mengatakan informasi yang dihadirkan cukup lengkap. Mulai dari prakiraan cuaca tiga harian, tujuh harian termasuk perkiraan angin, arah kecepatannya, perkiraan arus, gelombang tinggi atau tidaknya, kondisi aktual hujan atau tidak.

Selain itu, di INA-WIS, memungkinkan untuk mengetahui informasi maritim selama sepuluh hari ke depan dan daerah tangkapan ikan. Semua bisa diakses langsung di media sosial BMKG.

"Sehingga nelayan dapat mempersiapkan diri untuk kebutuhan melaut dan mengantisipasi perubahan cuaca," katanya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul Rujimanto mengatakan aktivitas nelayan di Gunungkidul sudah berjalan normal.

Hasil tangkapan ikan juga sangat banyak. Jenis ikan yang ditangkap, yakni layur dan tongkol.

"Rata-rata satu perahu yang melaut mendapat 150 kilogram," katanya.

Baca juga: PLN EPI inisiasi Desa Berdaya Energi Gunungkidul perluas ekonomi hijau

Baca juga: PLN EPI tingkatkan kapasitas BUMDes di Gunungkidul DIY