Badung (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengajak masyarakat mendukung internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Hal itu disampaikan saat puncak Festival Handai Indonesia (FHI) 2024 di Kabupaten Badung, Jumat, menanggapi meningkatnya antusiasme warga asing mempelajari Bahasa Indonesia.

“Saya mengimbau seluruh lapisan masyarakat bersama-sama mendukung dan melanjutkan upaya internasionalisasi Bahasa Indonesia, kita terus bergerak memajukan peradaban Indonesia yang bermartabat di dunia global,” kata dia.

Nadiem melihat upaya internasionalisasi Bahasa Indonesia yang dilakukan Kemendikbudristek bersama Kementerian Luar Negeri merupakan penyebab meningkatnya minat pembelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

Baca juga: Kemendikbudristek tingkatkan kepakaran pengajar lokal BIPA

Baca juga: KBRI Paris: Penutur asing antusias ikuti kelas bahasa Indonesia


Dalam FHI 2024, Kemendikbudristek mencatat peserta berasal dari 78 negara, padahal secara resmi lembaga pembelajar BIPA baru tersebar di 55 negara.

“Kehadiran FHI sejak 2020 merupakan satu langkah strategis memberikan stimulan ke penutur asing Bahasa Indonesia agar lebih semangat mendalami bahasa kita, saya sangat bangga mengetahui terus meningkatnya antusiasme masyarakat global dalam mempelajari 5 tahun terakhir,” ujarnya.

Mendikbudristek mencatat saat ini secara resmi sudah ada 173 ribu lebih penutur asing Bahasa Indonesia dari 543 lembaga pembelajar BIPA.

Serangkaian upaya internasionalisasi Bahasa Indonesia juga membuahkan hasil dengan masuknya Bahasa Indonesia sebagai satu dari 10 bahasa resmi dalam sidang umum UNESCO.

“Ini satu-satunya bahasa dari Asia Tenggara, penetapan ini adalah momen yang sangat penting bagi Bahasa Indonesia untuk berkembang jadi bahasa internasional,” kata dia.

Nadiem Anwar Makarim menilai Bahasa Indonesia sebenarnya memiliki potensi menjadi bahasa global, sebab tidak hanya mampu menjembatani masyarakat dunia tapi juga menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebab, karakteristik yang dimiliki Bahasa Indonesia adalah kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Menurutnya, Bahasa Indonesia sangat mudah menyerap berbagai macam kosakata dalam bahasa asing, dan kemampuan dalam bahasa ini terlihat dari kayanya bahasa daerah di Indonesia.*

Baca juga: Kemendikbudristek sosialisasikan budaya dan bahasa Indonesia ke BIPA

Baca juga: Atdikbud RI Canberra luncurkan Kawan Ngobrol bagi pemelajar BIPA