Sekjen PBB serukan agar operasi Israel di Tepi Barat segera dihentikan
30 Agustus 2024 10:50 WIB
Ilustrasi - Anak-anak Palestina terlihat berada di dekat drum air ketika epidemi menyebar dengan cepat karena adanya kerumunan besar di tempat penampungan warga sipil yang mengungsi, kurangnya pengumpulan sampah di jalan, kurangnya air minum dan air untuk keperluan sehari-hari, dan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan akan kebersihan pribadi. Jalur Gaza pada 26 Juli 2024. (ANTARA/Xinhua/pri.)
PBB (ANTARA) -
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan agar operasi Israel di Tepi Barat segera dihentikan, demikian disampaikan oleh juru bicaranya pada Kamis (29/8).
Sekjen PBB itu sangat khawatir perihal perkembangan terakhir di Tepi Barat yang diduduki, termasuk peluncuran operasi militer skala besar Israel pada Rabu (28/8) di kegubernuran Jenin, Tulkarm, dan Tubas, yang melibatkan serangan udara, sehingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur sipil, kata sang juru bicara, Stephane Dujarric, dalam sebuah taklimat harian.
Sekjen PBB mengecam keras jatuhnya korban jiwa, termasuk anak-anak, ujar Dujarric.
Guterres mengatakan bahwa perkembangan berbahaya ini memperparah situasi yang sudah bergejolak di Tepi Barat, yang semakin melemahkan Otoritas Palestina, serta menyerukan agar operasi tersebut segera dihentikan, kata juru bicara itu.
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), 15 orang tewas di kegubernuran Jenin, Tulkarm, dan Tubas dalam kurun waktu kurang dari dua hari, dengan sejumlah besar lainnya terluka.
Tentara Israel melancarkan operasi militer skala besar pada Rabu di kamp-kamp pengungsi Tulkarm, Jenin, dan Tubas untuk menangkap orang-orang yang diduga terlibat dalam operasi perlawanan terhadap Israel, menurut sumber-sumber Palestina dan Israel.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan agar operasi Israel di Tepi Barat segera dihentikan, demikian disampaikan oleh juru bicaranya pada Kamis (29/8).
Sekjen PBB itu sangat khawatir perihal perkembangan terakhir di Tepi Barat yang diduduki, termasuk peluncuran operasi militer skala besar Israel pada Rabu (28/8) di kegubernuran Jenin, Tulkarm, dan Tubas, yang melibatkan serangan udara, sehingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur sipil, kata sang juru bicara, Stephane Dujarric, dalam sebuah taklimat harian.
Sekjen PBB mengecam keras jatuhnya korban jiwa, termasuk anak-anak, ujar Dujarric.
Guterres mengatakan bahwa perkembangan berbahaya ini memperparah situasi yang sudah bergejolak di Tepi Barat, yang semakin melemahkan Otoritas Palestina, serta menyerukan agar operasi tersebut segera dihentikan, kata juru bicara itu.
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), 15 orang tewas di kegubernuran Jenin, Tulkarm, dan Tubas dalam kurun waktu kurang dari dua hari, dengan sejumlah besar lainnya terluka.
Tentara Israel melancarkan operasi militer skala besar pada Rabu di kamp-kamp pengungsi Tulkarm, Jenin, dan Tubas untuk menangkap orang-orang yang diduga terlibat dalam operasi perlawanan terhadap Israel, menurut sumber-sumber Palestina dan Israel.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: