Menaker: Ekosistem pelindungan PMI diwujudkan lewat Desmigratif
30 Agustus 2024 10:30 WIB
Menaker Ida Fauziyah (tengah) berdialog dengan anak-anak PMI saat sosialisasi Program Desa Migran Produktif di Desa Arjowilangun, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Kamis (29/8/2024) (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan ekosistem pelindungan pekerja migran Indonesia (PMI) melalui program Desa Migran Produktif (Desmigratif) untuk mewujudkan kesejahteraan PMI dan keluarga.
"Kalau sudah terbangun ekosistem pelindungan pekerja migran dengan baik saya yakin keinginan para pekerja migran bekerja ke luar negeri untuk membangun ekonomi akan terwujud," kata dia menurut keterangan diterima di Jakarta, Jumat.
Pada sosialisasi Program Desa Migran Produktif di Desa Arjowilangun, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (29/8), ia menjelaskan Desmigratif mampu menjadi ekosistem pelindungan PMI karena memiliki pilar-pilar program yang komprehensif.
Baca juga: Menaker: Evaluasi untuk identifikasi keberlangsungan Desmigratif
Program itu, kata dia, dirancang di desa asal tenaga kerja Indonesia untuk meningkatkan pelayanan dan pelindungan bagi calon PMI yang akan bekerja ke luar negeri, meningkatkan kemandirian ekonomi, dan kesejahteraan bagi keluarga pekerja migran dan PMI purna.
Berbagai manfaat tersebut, kata dia, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan bagi para pekerja migran yang menyandang pahlawan devisa.
"Pahlawan itu dihormati dan dihargai. Penghormatan dan penghargaan bukan hanya slogan, tetapi berupaya nyata berupa pelindungan yang paripurna bagi pekerja migran," kata Ida.
Selain melakukan sosialisasi Desmigratif, ia juga berdialog dengan pekerja migran purna dan keluarga, serta memberi semangat untuk anak-anak para pekerja migran.
Dia juga melalukan sosialisasi program jaminan bagi para PMI di wilayah kantong asal pekerja migran, mengingat berdasarkan data penempatan per Mei 2024, Kabupaten Malang menempati urutan nomor delapan kabupaten/kota dengan jumlah penempatan terbanyak di seluruh Indonesia, yaitu 4.927 orang.
Baca juga: Menaker: Desmigratif sediakan layanan pengasuhan bagi anak PMI
Baca juga: Menaker apresiasi pemerintah desa berdayakan Desmigratif
"Kalau sudah terbangun ekosistem pelindungan pekerja migran dengan baik saya yakin keinginan para pekerja migran bekerja ke luar negeri untuk membangun ekonomi akan terwujud," kata dia menurut keterangan diterima di Jakarta, Jumat.
Pada sosialisasi Program Desa Migran Produktif di Desa Arjowilangun, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (29/8), ia menjelaskan Desmigratif mampu menjadi ekosistem pelindungan PMI karena memiliki pilar-pilar program yang komprehensif.
Baca juga: Menaker: Evaluasi untuk identifikasi keberlangsungan Desmigratif
Program itu, kata dia, dirancang di desa asal tenaga kerja Indonesia untuk meningkatkan pelayanan dan pelindungan bagi calon PMI yang akan bekerja ke luar negeri, meningkatkan kemandirian ekonomi, dan kesejahteraan bagi keluarga pekerja migran dan PMI purna.
Berbagai manfaat tersebut, kata dia, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan bagi para pekerja migran yang menyandang pahlawan devisa.
"Pahlawan itu dihormati dan dihargai. Penghormatan dan penghargaan bukan hanya slogan, tetapi berupaya nyata berupa pelindungan yang paripurna bagi pekerja migran," kata Ida.
Selain melakukan sosialisasi Desmigratif, ia juga berdialog dengan pekerja migran purna dan keluarga, serta memberi semangat untuk anak-anak para pekerja migran.
Dia juga melalukan sosialisasi program jaminan bagi para PMI di wilayah kantong asal pekerja migran, mengingat berdasarkan data penempatan per Mei 2024, Kabupaten Malang menempati urutan nomor delapan kabupaten/kota dengan jumlah penempatan terbanyak di seluruh Indonesia, yaitu 4.927 orang.
Baca juga: Menaker: Desmigratif sediakan layanan pengasuhan bagi anak PMI
Baca juga: Menaker apresiasi pemerintah desa berdayakan Desmigratif
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: