Jakarta miliki potensi jadi kota global
15 April 2014 23:29 WIB
ilustrasi Proyek MRT Jakarta Pekerja menggunakan alat berat untuk menggali tanah pada proyek MRT di Kawasan Protokol M. Husni Thamrin Jakarta, Kamis (10/4). Konstruksi proyek MRT itu mulai dilakukan pembangunan dinding penahan, penggalian tanah serta pembangunan stasiun bawah tanah di Kawasan Bunderan HI. Proyek pembangunan transportasi massal tersebut ditargetkan selesai pada 2017. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) ()
Jakarta (ANTARA News) - Salah satu perusahaan konsultansi manajemen global AT Kearney merilis hasil studi terbaru pada 2014, yakni Jakarta memiliki potensi untuk dapat berkembang menjadi salah satu kota global atau kota bertaraf dunia.
Dalam studinya, Global Cities Index 2014, memuat kategori Emerging Cities Outlook 2014, yakni pemetaan yang mengukur potensi kota-kota berkembang untuk dapat mengejar ketertinggalan dan memperbaiki posisi globalnya dalam beberapa dekade ke depan, kata Presiden Direktur sekaligus Kepala Divisi Asia Pasifik AT Kearney, John Kurtz di Jakarta, Selasa.
Di dalam kategori tersebut, diketahui bahwa Kota Jakarta menduduki peringkat pertama diantara 35 kota berkembang lainnya yang berpotensi menjadi kota global.
Dia mengatakan, studi tersebut menguatkan posisi Jakarta sebagai kota yang penuh tantangan dan dinamika, namun telah berubah menjadi kota global dalam berbagai aspek.
"Karena telah berubah menjadi kota global, saat ini Jakarta menjadi kota yang penuh dengan daya tarik, baik bagi sumber daya bisnis maupun budaya, dari dalam maupun global," kata John di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Dia memaparkan berdasarkan hasil studi tersebut, New York, London, Paris, Tokyo dan Hong Kong menempati peringkat lima teratas sebagai kota global.
Sementara itu, Jakarta, Manilla, Addis Ababa, Sao Polo dan New Delhi menempati posisi lima teratas sebagai kota yang dianggap mampu menyaingi kota-kota global di dunia dalam waktu sekitar 10 hingga 20 tahun ke depan.
"Arah dan kepemimpinan Kota Jakarta yang baru telah membawa kredibilitas dan optimisme. Sangat jelas dalam survei kami bahwa Jakarta mampu menduduki posisi puncak untuk kategori Emerging Cities Outlook 2014," ujar John.
Global Cities Index merupakan studi yang telah digelar sejak 2008 dan kemudian menjadi studi rutin dua tahun sekali yang memetakan 84 kota di seluruh benua dengan menggunakan 26 parameter di lima dimensi, yaitu aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran informasi, pengalaman budaya dan kondisi politik.
"Studi tersebut juga memberikan gambaran holistik mengenai apa yang membedakan kota dalam menghasilkan, menarik dan mempertahankan modal global, sumber daya manusia, dan inovasinya," tambah John. (*)
Dalam studinya, Global Cities Index 2014, memuat kategori Emerging Cities Outlook 2014, yakni pemetaan yang mengukur potensi kota-kota berkembang untuk dapat mengejar ketertinggalan dan memperbaiki posisi globalnya dalam beberapa dekade ke depan, kata Presiden Direktur sekaligus Kepala Divisi Asia Pasifik AT Kearney, John Kurtz di Jakarta, Selasa.
Di dalam kategori tersebut, diketahui bahwa Kota Jakarta menduduki peringkat pertama diantara 35 kota berkembang lainnya yang berpotensi menjadi kota global.
Dia mengatakan, studi tersebut menguatkan posisi Jakarta sebagai kota yang penuh tantangan dan dinamika, namun telah berubah menjadi kota global dalam berbagai aspek.
"Karena telah berubah menjadi kota global, saat ini Jakarta menjadi kota yang penuh dengan daya tarik, baik bagi sumber daya bisnis maupun budaya, dari dalam maupun global," kata John di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Dia memaparkan berdasarkan hasil studi tersebut, New York, London, Paris, Tokyo dan Hong Kong menempati peringkat lima teratas sebagai kota global.
Sementara itu, Jakarta, Manilla, Addis Ababa, Sao Polo dan New Delhi menempati posisi lima teratas sebagai kota yang dianggap mampu menyaingi kota-kota global di dunia dalam waktu sekitar 10 hingga 20 tahun ke depan.
"Arah dan kepemimpinan Kota Jakarta yang baru telah membawa kredibilitas dan optimisme. Sangat jelas dalam survei kami bahwa Jakarta mampu menduduki posisi puncak untuk kategori Emerging Cities Outlook 2014," ujar John.
Global Cities Index merupakan studi yang telah digelar sejak 2008 dan kemudian menjadi studi rutin dua tahun sekali yang memetakan 84 kota di seluruh benua dengan menggunakan 26 parameter di lima dimensi, yaitu aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran informasi, pengalaman budaya dan kondisi politik.
"Studi tersebut juga memberikan gambaran holistik mengenai apa yang membedakan kota dalam menghasilkan, menarik dan mempertahankan modal global, sumber daya manusia, dan inovasinya," tambah John. (*)
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: